Di luar negeri, seperti yang diungkapkan dalam E-Government Act 2002 di Amerika Serikat, hukum ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi pemerintahan dan memfasilitasi keterlibatan publik dalam proses pengambilan keputusan.Â
Platform Regulations.gov di AS adalah contoh konkret dari bagaimana pemerintah memberikan akses lebih besar kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses regulasi.Â
Ini menunjukkan bahwa dengan teknologi, proses pemerintahan bisa menjadi lebih terbuka dan lebih inklusif.
Tidak hanya itu, riset yang dipublikasikan di ScienceDirect (2022) juga menunjukkan bahwa e-government memfasilitasi peningkatan interaksi antara pemerintah dan masyarakat, yang pada akhirnya menghasilkan pemerintahan yang lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi publik.
E-Government sebagai Langkah Menuju Pemerintahan yang Lebih Responsif dan Akuntabel
Secara keseluruhan, e-government bukan sekadar solusi administratif, melainkan langkah besar menuju pemerintahan yang lebih responsif dan akuntabel.Â
Dengan memanfaatkan teknologi, pemerintah bisa memberikan layanan yang lebih cepat, transparan, dan mudah diakses oleh masyarakat.Â
Proses administrasi yang sebelumnya rumit bisa dipermudah, sementara keterlibatan publik dalam pengambilan keputusan juga semakin terbuka.
Namun, untuk mencapai hal ini, tentu saja dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.Â
Setiap pihak perlu berperan aktif dalam memastikan bahwa e-government berjalan dengan lancar dan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi semua pihak.Â
Dengan teknologi sebagai penghubung, kita bisa membangun pemerintahan yang tidak hanya efisien, tetapi juga lebih dekat dan lebih responsif terhadap kebutuhan rakyat.
***Â