Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tantangan dan Harapan dalam Collaborative Governance

4 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 2 Januari 2025   18:12 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ruang untuk berdiskusi antar pemangku kebijakan. (Gambar dibuat dengan bantuan SuperAI) 

Namun, tidak ada yang sempurna. Tantangan dalam implementasi collaborative governance juga perlu diperhatikan.

1. Perbedaan Budaya Organisasi

Salah satu tantangan yang sering muncul adalah perbedaan budaya organisasi. Setiap pemangku kepentingan memiliki cara kerja dan nilai-nilai yang berbeda. Hal ini bisa menjadi penghalang dalam menciptakan kolaborasi yang efektif. 

Budaya pemerintahan cenderung kaku dan terstruktur, sedangkan organisasi swasta lebih fleksibel. 

Organisasi profit fokus pada keuntungan, sementara non-profit seperti Djarum Foundation berorientasi pada misi sosial. 

Selain itu, sistem reward dan punishment di perusahaan swasta lebih ketat dibandingkan di pemerintahan, yang dapat mempengaruhi motivasi pegawai. Menyatukan dua pendekatan ini bukanlah hal yang mudah.

2. Kesulitan dalam Berbagi Informasi

Kesulitan dalam berbagi informasi juga menjadi tantangan yang signifikan. Dalam banyak kasus, pemangku kepentingan enggan untuk berbagi data atau informasi yang mereka miliki. 

Ini bisa disebabkan oleh kekhawatiran akan kehilangan kontrol atau bahkan persaingan. 

Namun, menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Elgar Online, membangun kepercayaan dan komunikasi yang baik antara pemangku kepentingan adalah kunci untuk mengatasi hambatan ini. Tanpa kepercayaan, kolaborasi akan sulit terwujud.

3. Pentingnya Membangun Kepercayaan dan Komunikasi

Membangun kepercayaan bukanlah hal yang instan. Ini memerlukan waktu dan usaha dari semua pihak yang terlibat. Komunikasi yang terbuka dan transparan adalah langkah awal yang penting. 

Ketika semua pihak merasa aman untuk berbagi pandangan dan informasi, proses kolaborasi akan berjalan lebih lancar.

Solusi untuk Meningkatkan Efektivitas

1. Struktur Fleksibel dan Mekanisme Resolusi Konflik

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, penting untuk memiliki struktur yang fleksibel dan mekanisme resolusi konflik yang efektif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun