Dua kecelakaan pesawat tragis mengungkap dampak konflik geopolitik dan tantangan keselamatan penerbangan di dunia modern.
Menjelang pergantian tahun, dunia seharusnya bersiap merayakan resolusi dan harapan baru. Tapi kenyataannya, beberapa insiden tragis malah mengaburkan semangat tersebut.Â
Dalam sepekan terakhir tahun 2024, dua kecelakaan pesawat menjadi sorotan dunia: jatuhnya pesawat AZAL di Kazakhstan akibat konflik geopolitik, dan tergelincirnya pesawat Jeju Air di Korea Selatan karena masalah teknis.
Apa yang sebenarnya terjadi? Dan mengapa kedua peristiwa ini penting untuk kita cermati, bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari kacamata politik global?Â
Kecelakaan Pesawat AZAL: Konflik yang Menghantui Langit Sipil
Menurut Antara News, kecelakaan pesawat AZAL terjadi pada 25 Desember 2024 di Aktau, Kazakhstan. Pesawat ini tertembak rudal Rusia saat melenceng dari rute yang seharusnya.Â
Presiden Rusia Vladimir Putin sudah menyampaikan permintaan maaf, tetapi hal ini tidak menghapus fakta bahwa konflik Rusia-Ukraina telah merembet ke wilayah yang seharusnya aman bagi penerbangan sipil.
Insiden ini menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah wilayah udara sipil kini menjadi target dalam konflik geopolitik?Â
Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan bahwa perang Rusia-Ukraina telah menciptakan risiko besar bagi keselamatan internasional.Â
Banyak orang tak bersalah menjadi korban, bukan hanya di darat, tetapi juga di udara. Hal ini menegaskan betapa gentingnya situasi global saat ini.
Kecelakaan Jeju Air: Alarm untuk Keselamatan Teknis
Sementara itu, di Korea Selatan, pesawat Jeju Air mengalami nasib nahas pada waktu yang hampir bersamaan.Â