Menurut artikel di Digital Mama, format audio memungkinkan anak-anak menggunakan imajinasi mereka untuk membayangkan cerita. Hal ini membantu mengembangkan kreativitas mereka.
Pengembangan Imajinasi dan Kreativitas Melalui Audio
Kita semua tahu bahwa terlalu banyak screen time bisa berdampak buruk bagi anak-anak. Di sinilah podcast hadir sebagai solusi. Dengan hanya mendengarkan, anak-anak diajak untuk membayangkan dunia yang diceritakan.Â
Misalnya, saat mendengar kisah tentang naga di Podcast Dongeng, mereka membayangkan naga itu sendiri, warna, ukuran, hingga suara. Menurut saya, ini adalah cara yang luar biasa untuk merangsang kreativitas.
Selain itu, podcast memberi kebebasan kepada anak-anak untuk belajar dengan cara mereka sendiri. Mereka bisa mendengarkan cerita sambil melakukan aktivitas favorit mereka. Ini menjadikan proses belajar tidak terasa seperti beban, tetapi bagian alami dari keseharian.
Salah satu manfaat terbesar podcast adalah kemampuannya untuk meningkatkan keterampilan literasi.Â
Berdasarkan artikel dari Digital Mama, mendengarkan podcast membantu anak-anak memahami kosa kata baru dan bagaimana kata-kata itu digunakan dalam konteks yang berbeda. Hal ini penting, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa perkembangan bahasa.
Menurut Kumparan, podcast menawarkan aksesibilitas yang luar biasa. Anak-anak dapat mendengarkan kapan saja dan di mana saja, selama mereka memiliki perangkat audio.Â
Ini sangat relevan di Indonesia, di mana tidak semua anak memiliki akses ke buku atau materi pembelajaran berkualitas. Dengan podcast, kesenjangan ini bisa sedikit teratasi.
Alternatif Positif Dibandingkan Media Sosial dan TV
Kita semua tahu bahwa media sosial dan TV sering kali menyajikan konten yang kurang mendidik.Â
Podcast menawarkan alternatif yang lebih baik. Dengan cerita yang dirancang khusus untuk mendidik, podcast ini membantu anak-anak mengembangkan karakter positif.
Selain itu, podcast memberi kontrol lebih kepada orang tua. Mereka dapat memilih konten yang sesuai dengan nilai-nilai keluarga mereka.Â