Pungutan liar mengancam kenyamanan wisatawan di Indonesia, memerlukan kerjasama dan edukasi untuk mengatasinya.Â
Sektor pariwisata Indonesia, dengan pesona alam dan budaya yang melimpah, seharusnya menjadi kebanggaan kita. Tapi di balik keindahan itu, ada masalah serius yang mengganggu kenyamanan wisatawan: pungutan liar, atau pungli.Â
Baru-baru ini, perhatian tertuju pada masalah ini di Jawa Barat, di mana pemerintah menangkap pelaku pungli. Namun, apakah langkah-langkah ini cukup efektif untuk mengatasi masalah yang telah lama ada?
Dampak Negatif Pungli Terhadap Wisatawan
dampak negatif yang cukup besar. Bayangkan, seorang wisatawan yang telah menempuh perjalanan jauh untuk menikmati keindahan alam Indonesia, tiba-tiba dihadapkan pada praktik tidak etis yang merugikan.Â
Pungutan liar di sektor pariwisata jelas memberikanKetidaknyamanan ini tidak hanya mengurangi pengalaman mereka, tetapi juga bisa membuat jumlah pengunjung ke daerah wisata menurun.Â
Menurut Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, meskipun sudah ada surat edaran dan upaya koordinasi, pungli masih tetap terjadi, terutama saat musim liburan (Tribunnews, 2024).Â
Ini menunjukkan bahwa meskipun pemerintah berusaha keras, tantangan yang dihadapi masih sangat besar.
Upaya Pemerintah Mengatasi Pungli
Pemerintah, di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, telah mengambil langkah tegas untuk menangani masalah pungutan liar.Â
Mereka mengerahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Tim Saber Pungli untuk menindak para pelaku pungli. Penangkapan yang dilakukan di tempat-tempat wisata seperti Bandung Zoo dan Puncak menjadi contoh nyata dari upaya ini.Â
Namun, meskipun tindakan tegas sudah diambil, muncul pertanyaan mengenai efektivitas langkah-langkah tersebut.Â