Sebaliknya, banyak pelaku yang menggunakan kekuatan psikologis untuk mengeksploitasi dan mengendalikan korban.Â
Ini adalah poin yang harus dipahami, karena kebanyakan dari kita cenderung menganggap bahwa pelaku kekerasan seksual haruslah memiliki kekuatan fisik yang besar.
Agus dengan keterbatasan fisiknya, tidak menggunakan kekuatan fisik untuk menyakiti korban.Â
Sebagai gantinya, ia memanfaatkan kecakapan berpikir dan manipulasi psikologis untuk mengendalikan korban.Â
Dengan menggunakan teknik seperti grooming behavior, Agus mampu mendekati korban, membangun hubungan, dan kemudian mengendalikan mereka secara emosional.Â
Teknik ini seringkali sulit untuk dikenali oleh korban atau bahkan orang dewasa di sekitar mereka, yang biasanya melihatnya sebagai bentuk perhatian atau kepedulian.
Grooming Behavior: Manipulasi yang Mengarah ke Kekerasan Seksual
Apa yang dimaksud dengan grooming behavior?Â
Ini adalah sebuah proses di mana pelaku membangun hubungan dengan korban dengan tujuan untuk menurunkan pertahanan mereka, membuat mereka merasa nyaman, dan akhirnya membuat mereka lebih mudah dimanipulasi.Â
Dalam kasus Agus, proses ini sangat mungkin terjadi, di mana ia menggunakan pendekatan yang penuh perhatian dan bahkan bisa jadi melibatkan janji-janji palsu untuk memperoleh kepercayaan dari korban.
Kita harus paham bahwa grooming tidak selalu tampak jahat di awal.Â
Pelaku sering kali memanipulasi korban dengan cara yang tampak positif di luar, seperti perhatian lebih, kebaikan hati, atau perlakuan khusus.Â