Selain Telaga Nirwana, film ini juga memperkenalkan banyak destinasi lainnya di Pulau Rote, seperti Kolam Sulimatan, yang digambarkan sebagai sebuah oasis alami di tengah lanskap hijau.Â
Laman Lonely Planet menyebutkan, tempat ini adalah pilihan tepat untuk mereka yang ingin melepas penat dan bersatu dengan alam.Â
Keindahan alam seperti ini, yang masih sangat alami dan belum terjamah, menjadi alasan mengapa Pulau Rote patut dijadikan destinasi wisata favorit.
Tidak hanya itu, ada juga 300 Mando'o Steps/Bukit Mando yang menawarkan pemandangan spektakuler dari atas, serta Pantai Dombo yang terletak di Desa Kuli, yang digambarkan sebagai tempat yang sangat damai, membuat pengunjung merasa seperti melupakan dunia luar.Â
Pantai Tolanamon, yang terletak di Desa Inaoe, dikenal dengan keindahan alam liar yang begitu memikat.Â
Dengan pantainya yang dikelilingi tebing-tebing besar, pantai ini adalah tempat yang sempurna bagi para petualang. Keindahan alami tempat-tempat tersebut menjadi daya tarik tambahan yang akan semakin menarik banyak wisatawan untuk datang ke Rote Island.
Film Sebagai Alat Promosi Pariwisata
Sebagai media global, film memang memiliki kekuatan luar biasa untuk memperkenalkan suatu destinasi wisata.Â
Film Women From Rote Island adalah contoh nyata bagaimana keindahan alam Indonesia bisa diperkenalkan ke dunia melalui seni sinematik.Â
Keberhasilan film ini dalam menampilkan Rote Island kepada khalayak internasional dapat memicu gelombang wisatawan yang tertarik untuk menyaksikan langsung keindahan yang telah mereka lihat di layar lebar.Â
Hal ini mengingatkan kita pada fenomena serupa yang terjadi di tempat-tempat lain, seperti di Selandia Baru yang menjadi terkenal setelah film Lord of the Rings atau di Kroasia yang semakin populer setelah Game of Thrones.
Menurut National Geographic, film sering kali berperan sebagai penggerak wisata, memberikan eksposur internasional kepada destinasi-destinasi yang sebelumnya mungkin kurang dikenal.Â