Oleh karena itu, kebijakan ini tetap relevan meskipun ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam implementasinya.
Kesimpulan
Desa Sade menunjukkan bahwa pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi dapat berjalan seiring, meski penuh tantangan.Â
Pembatasan jumlah penduduk menjadi langkah penting agar tradisi tetap terjaga tanpa mengorbankan potensi ekonomi.Â
Desa ini mengajarkan kita pentingnya menemukan keseimbangan antara konservasi dan kemajuan.Â
Dengan pendekatan yang bijaksana, Desa Sade bisa terus menjadi contoh wisata budaya yang berkelanjutan, memberikan manfaat bagi generasi mendatang.
***
Referensi:
- DetikTravel. (2024). Desa adat Sade, tempat wisata ikonik Lombok sejak tahun 1989. Diakses dari [https: //travel. detik. com/cerita-perjalanan/d-7672018/desa-adat-sade-tempat-wisata-ikonik-lombok-sejak-tahun-1989].
- Kompas Travel. (2024). Desa Sade, Lombok: Desa adat suku Sasak yang penuh keunikan dan tradisi. Diakses dari [https: //travel. kompas. com/read/2024/10/02/170400327/desa-sade-lombok-desa-adat-suku-sasak-yang-penuh-keunikan-dan-tradisi].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H