Merauke di Provinsi Papua Selatan telah lama dikenal sebagai lumbung padi potensial yang membantu pemerintah untuk mencapai swasembada pangan Indonesia.Â
Dengan luas lahan yang subur dan iklim yang mendukung, Merauke menawarkan potensi besar untuk pengembangan pertanian skala besar.Â
Namun, apakah pembukaan lahan baru di Merauke akan efektif tanpa merugikan lingkungan dan masyarakat lokal?
Potensi Besar di Merauke
Dengan luas lahan yang melebihi pulau Jawa, Papua menawarkan potensi besar bagi masa depan pertanian Indonesia.Â
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 139,4 triliun untuk tahun 2025 demi mendorong sektor ini. Di atas kertas, ini tampak menjanjikan.Â
Dukungan mekanisasi pertanian dan ahli pertanian dari Australia diharapkan menjadikan Papua pusat produksi beras, jagung, dan gula.
Merauke menjadi titik sentral dalam strategi pemerintah untuk swasembada pangan.Â
Berbagai inisiatif lokal telah diluncurkan untuk mendukung tujuan ini. Misalnya, program Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) yang bertujuan untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan di wilayah tersebut.
Sejak dimulainya program MIFEE, luas lahan pertanian di Merauke meningkat secara signifikan, memberikan dampak positif pada ekonomi lokal dengan penciptaan lebih banyak lapangan kerja dan peningkatan pendapatan bagi petani.
Pembukaan lahan di Merauke telah membawa dampak sosial dan ekonomi yang kasat mata.Â
Ekonomi lokal mengalami peningkatan dengan adanya lapangan kerja baru dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat.Â