Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kecurangan Seleksi Guru PPPK Hambat Kemajuan Pendidikan yang Adil

20 November 2024   06:06 Diperbarui: 20 November 2024   06:06 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sanksi tegas juga harus diberikan kepada mereka yang terlibat dalam praktik kecurangan ini. 

Tidak ada alasan untuk membiarkan pelaku berjalan bebas. 

Ini adalah bentuk penghormatan terhadap guru-guru honorer yang telah lama mengabdi dengan jujur dan penuh dedikasi.

Selain itu, perhatian terhadap kesejahteraan guru honorer juga perlu ditingkatkan. 

Jika pemerintah benar-benar serius mengurangi kecurangan, langkah awalnya adalah mengurangi tekanan finansial yang membuat guru-guru rentan terhadap eksploitasi.

Menjaga Harapan dan Kepercayaan Publik

Sebagai masyarakat, kita memegang peran penting dalam menjaga keadilan dan integritas pendidikan. 

Mendukung guru yang jujur dan kompeten adalah langkah nyata untuk memperbaiki sistem. 

Seleksi guru PPPK bukan sekadar soal reformasi birokrasi, tetapi juga menjaga kepercayaan publik, menghargai perjuangan guru, dan memastikan pendidikan berkualitas untuk generasi mendatang.

Pendidikan yang kuat hanya mungkin dengan guru yang berintegritas, bukan mereka yang lolos karena kecurangan. 

Jika sistem ini terus dibiarkan, bagaimana masa depan anak-anak kita? 

Apakah kita rela membiarkan pendidikan bangsa digerogoti oleh ketidakadilan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun