Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Simulasi Pemilu Menuju Inklusivitas dan Harapan Demokrasi

16 November 2024   23:03 Diperbarui: 17 November 2024   02:02 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simulasi pemilu yang dilakukan ini adalah langkah maju, tetapi masih jauh dari kata sempurna. 

Yang saya harapkan adalah adanya keberlanjutan dari inisiatif ini. Jangan berhenti di satu simulasi saja. Libatkan lebih banyak komunitas penyandang disabilitas dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Pada akhirnya, demokrasi bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah. Demokrasi juga adalah tentang bagaimana setiap suara, sekecil apa pun, didengar dan dihargai. 

Dan untuk itu, kita semua harus bekerja lebih keras. Bukan hanya pemerintah atau penyelenggara pemilu, tetapi juga kita sebagai warga negara.

***

Referensi:

  • Indonesia.go.id. (2024). Mengawal hak pilih penyandang disabilitas mental.
  • e-Journal Universitas Airlangga. (2024). Pemilu dan disabilitas: Studi aksesibilitas pemilih disabilitas di Surabaya. Polindo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun