potensi besar Indonesia dalam hal sumber daya alam. Kita tahu, negara ini kaya akan berbagai jenis energi, mulai dari minyak, gas, hingga batu bara.Â
Saya sering mendengar tentangTapi, ada satu yang sering terlupakan atau kurang dibahas, yakni energi panas bumi atau geotermal. Padahal, menurut data terbaru yang disampaikan oleh Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Indonesia memiliki potensi geotermal sebesar 23,5 gigawatt.Â
Tapi sayangnya, dari jumlah itu, kita baru memanfaatkan sekitar 2,59 gigawatt saja. Ini jelas peluang besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Potensi Besar di Pulau-Pulau Utama
Kalau kita bicara soal geotermal, lokasinya tidak sembarangan.Â
Menurut informasi dari The Conversation, sebagian besar potensi ini ada di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, dua pulau dengan populasi terbesar di Indonesia. Ada juga potensi di Sulawesi dan beberapa bagian timur serta barat Indonesia.Â
Jadi, secara geografis, kita sudah sangat diuntungkan. Tapi kenapa pemanfaatannya masih sangat minim?
Jawabannya mungkin ada pada birokrasi dan investasi yang stagnan.Â
Pemerintah memang sudah berencana mempercepat pengembangan energi ini dengan menggabungkan berbagai peraturan dan mempercepat prosedur perizinan. Tapi apakah itu cukup? Saya rasa tidak.
Tantangan Investasi dan Birokrasi
Di sinilah letak masalah utamanya. Menurut saya, percepatan regulasi memang penting, tapi tanpa insentif konkret untuk menarik investor, rasanya sulit bagi pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emissions pada 2060.Â
Investor butuh kepastian. Bukan hanya soal regulasi yang dipercepat, tapi juga jaminan keuntungan jangka panjang.Â
Kalau kita lihat dari sejarahnya, banyak proyek energi terbarukan di Indonesia yang terhambat karena masalah birokrasi yang berbelit-belit dan kurangnya dukungan finansial.