Tapi, kita juga harus sadar bahwa kualitas gizi tidak bisa diabaikan begitu saja.
Program gizi nasional ini tentu sangat baik, dan langkah KKP juga patut dihargai karena memikirkan masyarakat di daerah terpencil.Â
Namun, ini tidak berarti kita harus bergantung sepenuhnya pada ikan kaleng.Â
Jika kita bisa mengembangkan rantai dingin dan memperbaiki infrastruktur distribusi, maka masyarakat di seluruh Indonesia bisa menikmati ikan segar dengan lebih mudah dan sehat.
Saya percaya bahwa pemerintah akan lebih memperhatikan keseimbangan ini ke depannya.Â
Sebab, kesehatan masyarakat adalah investasi jangka panjang.Â
Dan sebagai bangsa maritim, kita seharusnya bangga mengandalkan hasil laut kita sendiri.Â
Tidak hanya yang dikemas dalam kaleng, tetapi juga yang segar dan bergizi tinggi.
***
Referensi:
- Arif, S. A. (2024). Perbandingan nutrisi ikan segar dan ikan kaleng: Manfaat dan risiko bagi kesehatan. Webplus.
- Sudirman, R. W. (2024). Apakah ikan kalengan bernutrisi? Ini kata ahli. IDN Times.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H