Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Apresiasi Lokal, Kunci Film Indonesia Bersaing Global

10 November 2024   20:38 Diperbarui: 11 November 2024   09:43 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia memang punya banyak alasan untuk bangga dengan dunia perfilmannya. 

Semakin banyak film yang bukan hanya diputar di bioskop dalam negeri, tapi juga diakui di festival-festival film dunia. Kita mulai melihat film Indonesia bersinar di berbagai panggung internasional. 

Tapi satu pertanyaan besar yang selalu muncul. Apa yang sebenarnya membuat film kita bisa bersaing? 

Apakah apresiasi dalam negeri cukup kuat untuk jadi fondasi film-film ini menembus pasar dunia?

Sebagai masyarakat Indonesia, kita sering bangga kalau ada film lokal yang menang di festival internasional. 

Namun, kita jarang berpikir apa yang bisa kita lakukan agar prestasi ini bisa berkelanjutan. 

Film bukan hanya produk hiburan. Film adalah cerminan budaya dan identitas kita. Jadi, kalau mau film Indonesia terus bersaing di luar negeri, kita perlu dukungan yang lebih nyata di dalam negeri.

Mengapa Apresiasi dalam Negeri Penting?

Bayangkan ini: seorang sineas Indonesia membuat film dengan cerita yang kental budaya lokal, dibumbui dengan keindahan tradisi dan nilai-nilai bangsa. 

Film itu lalu dibawa ke luar negeri, tetapi tanpa dukungan yang cukup dari penonton lokal, sulit baginya untuk mendapatkan kepercayaan diri dan sumber daya yang memadai. 

Menurut Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, pada tahun 2024 saja jumlah penonton film lokal mencapai 61 juta. Ini angka yang sangat besar dan memberi harapan bahwa penonton Indonesia sudah mulai menghargai karya lokal.

Apresiasi ini bukan sekadar soal membeli tiket dan duduk di kursi bioskop. Ini tentang kita, sebagai penonton, menunjukkan antusiasme dan kebanggaan terhadap karya sineas kita. 

Dengan begitu, film Indonesia bisa memiliki landasan yang kuat untuk berkembang. Apalagi, dengan semakin tingginya minat masyarakat, sineas kita pun termotivasi untuk terus berkarya dan menghasilkan film yang lebih berkualitas.

Contoh Kesuksesan Film Indonesia di Festival Internasional

Tahun 2024 ini, tiga film Indonesia berhasil meraih penghargaan di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea Selatan, sebuah prestasi yang patut kita acungi jempol (Kompas.com, 2024). Prestasi ini menjadi bukti bahwa sineas kita memiliki kemampuan untuk bersaing di level global. 

Namun, keberhasilan di ajang internasional seperti BIFAN ini seharusnya tidak membuat kita lengah. Sebaliknya, ini adalah momen bagi kita untuk berinvestasi lebih dalam film lokal.

Keberhasilan film Indonesia di festival-festival film luar negeri membuktikan bahwa ada potensi besar di sini. 

Ini adalah kesempatan emas untuk membuktikan pada dunia bahwa Indonesia punya cerita yang unik, visual yang menarik, dan kreativitas yang patut diacungi jempol. 

Tapi, tanpa dukungan publik di dalam negeri, akan sulit bagi industri film kita untuk tumbuh secara berkelanjutan.

Peran Pemerintah dan Komunitas dalam Mendukung Perfilman Nasional

Tidak bisa dipungkiri, pemerintah memainkan peran penting dalam membangun ekosistem perfilman yang kokoh. 

Dilansir dari KapanLagi, Kemendikbudristek telah berkomitmen mendukung festival film nasional dan regional serta program-program apresiasi film. 

Ini langkah positif karena semakin besar perhatian pemerintah, semakin terbuka juga peluang bagi sineas lokal untuk berkembang. Namun, dukungan pemerintah saja tidak cukup.

Komunitas film, penonton, bahkan kritikus juga memiliki peran penting dalam menghidupkan industri film nasional. 

Dengan kritik yang konstruktif dan apresiasi yang konsisten, kita bisa menciptakan lingkungan yang sehat bagi pertumbuhan industri ini. 

Pada akhirnya, sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat umum akan menjadi kekuatan besar yang membawa film Indonesia melangkah lebih jauh.

Diplomasi Budaya dan Identitas Bangsa

Apa yang kita tonton di layar bioskop bukan sekadar hiburan. Film adalah alat diplomasi yang ampuh, bahkan tanpa kita sadari. 

Ketika film Indonesia diputar di luar negeri, kita sebenarnya sedang memperkenalkan budaya dan identitas kita kepada dunia. Inilah yang disebut diplomasi budaya.

Dengan film-film yang kuat, Indonesia bisa menunjukkan pada dunia bahwa kita memiliki warisan budaya yang kaya dan beragam. 

Film-film yang mengangkat kearifan lokal, misalnya, akan memberikan pandangan baru tentang Indonesia. Ini bukan sekadar soal kebanggaan, tetapi soal memperkuat identitas kita sebagai bangsa.

Membuat Film Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Pada akhirnya, jika kita ingin melihat film Indonesia terus berkembang dan bersaing di kancah internasional, dukungan kita sebagai masyarakat adalah kuncinya. 

Menghargai film lokal, tidak hanya dengan menontonnya tetapi juga membicarakannya, adalah cara kita menunjukkan bahwa karya anak bangsa layak mendapatkan tempat. 

Harapan ke depan, dengan sinergi antara apresiasi publik dan dukungan pemerintah, industri perfilman Indonesia bisa menjadi lebih kuat dan stabil.

Film Indonesia memiliki semua potensi untuk menjadi besar di panggung internasional. 

Tinggal bagaimana kita, sebagai penonton, pemerintah, dan komunitas film, bisa bersatu untuk menjadikan industri ini tuan rumah di negeri sendiri dan bintang di panggung dunia.

***

Referensi:

  • Hypeabis.id. (2024, September 5). Punya banyak potensi, Menbud Fadli Zon ingin perfilman Indonesia jadi tuan rumah di negeri sendiri.
  • Kompas.com. (2024, July 11). 3 Film Indonesia raih penghargaan di BIFAN 2024.
  • Kapanlagi.com. (2024, March 30). Sambut Hari Film Nasional 2024, Kemendikbudristek bangun ekosistem perfilman nasional yang tangguh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun