Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Waspada Produk Kecantikan Berbahaya Mengancam Kesehatan Kita

9 November 2024   06:00 Diperbarui: 9 November 2024   06:26 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus produk kecantikan berbahaya di Sulawesi Selatan akhir-akhir ini memang meresahkan. 

Membaca beritanya, saya jadi ingat bagaimana dulu kita sering mendengar peringatan tentang kosmetik yang mengandung merkuri atau bahan berbahaya lain. 

Namun, kali ini masalahnya lebih kompleks dan serius. 

Polda Sulawesi Selatan dan BBPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) menemukan produk kosmetik lokal yang mengandung bahan berbahaya, termasuk merkuri dan zat-zat kimia berbahaya lainnya. 

Ini bukan sekadar isu kecantikan, ini soal kesehatan kita semua, terutama kaum perempuan yang jadi konsumen utama produk-produk ini.

Mengapa Ini Penting?

Seperti yang kita tahu, kosmetik bukan lagi barang mewah. Hampir semua orang menggunakannya, baik untuk perawatan sehari-hari atau mempercantik diri. 

Tapi sayangnya, produk kecantikan lokal yang mestinya bisa menjadi pilihan alternatif yang aman dan terjangkau, malah justru terjebak dalam masalah serius ini. 

Berdasarkan laporan dari BBPOM, ditemukan bahwa produk-produk tersebut mengandung bahan-bahan yang sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi kulit dan organ tubuh dalam jangka panjang.

Produk-produk seperti ini seharusnya melalui serangkaian uji laboratorium dan mendapat izin edar yang jelas. 

Namun, faktanya, beberapa produk yang sudah berizin pun ternyata mengandung bahan berbahaya. Lalu, bagaimana kita bisa percaya pada label keamanan atau izin dari produk-produk ini?

Pengawasan yang Belum Memadai

Menurut data dari BBPOM, kasus ini bukan yang pertama kali terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun