Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bosan dengan Donat? Ini Inspirasi Makanan Resign Anti Mainstream

8 November 2024   18:34 Diperbarui: 8 November 2024   20:34 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jajanan tradisional (KOMPAS.ID) 

Kalo donat, lebih gampang lagi – setiap orang bisa langsung ambil satu dari kotak tanpa repot.

2. Harga Relatif Terjangkau untuk Jumlah Banyak

Dari segi harga, donat dan pizza jelas lebih ramah di kantong. 

Ketika seseorang hendak resign, tentu mereka sudah menabung buat persiapan di tempat kerja baru (atau malah persiapan jadi freelancer yang butuh dana tambahan). 

Jadi, memilih donat atau pizza adalah pilihan yang wajar karena bisa disesuaikan dengan bujet dan tetap mengesankan.

Donat, khususnya yang dalam bentuk mini, bisa dibeli dalam jumlah banyak tanpa bikin kantong jebol. 

Harganya terjangkau, tapi maknanya tetap terasa sebagai perpisahan yang manis. 

Begitu juga dengan pizza, yang punya porsi besar dan bisa dibagi ke banyak orang. 

Ini membuat kedua makanan ini jadi andalan, terutama di kantor yang jumlah karyawannya banyak dan beragam.

3. Donat dan Pizza Itu Aman untuk Semua Orang

Berdasarkan survei kecil-kecilan di lingkungan kantor, donat dan pizza adalah pilihan makanan yang aman untuk semua orang. 

Hampir semua orang suka donat atau pizza, atau setidaknya, mereka tidak keberatan memakannya. 

Donat hadir dalam berbagai rasa, dari yang manis klasik seperti cokelat hingga varian  yang lebih modern seperti matcha atau tiramisu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun