Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

ASN Agile, Angan-angan, dan Tantangan Penerapan

7 November 2024   15:28 Diperbarui: 9 November 2024   11:30 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ASN (KOMPAS/HERYUNANTO) 

Sistem Agile yang mendorong fleksibilitas dan inisiatif, menuntut keberanian ASN untuk mengambil keputusan sendiri, tanpa harus selalu berpegang pada panduan baku. Namun realitanya, banyak ASN merasa aman dengan arahan yang tetap dan prosedural.

Tantangan ini bukan hanya soal mengubah cara kerja, tapi juga mengubah pola pikir. Dan mengubah pola pikir yang sudah lama tertanam tentu tidak mudah. 

Saya yakin banyak yang skeptis, merasa perubahan ini sulit, meski mungkin saja dilakukan dengan komitmen besar dan waktu yang panjang.

Skeptisisme Terhadap Efektivitas Reformasi Birokrasi

Skeptisisme terhadap penerapan Agile di birokrasi Indonesia memang wajar muncul. Banyak yang bertanya, apakah Agile bisa benar-benar berhasil di lingkungan yang sudah terbiasa dengan pola lama? 

Menurut Dewi dan Suardana dalam Jurnal Kebijakan dan Pelayanan Publik (2023), fleksibilitas dan inovasi yang diandalkan Agile sering kali terhambat oleh struktur birokrasi yang kaku. 

Banyak ASN dan pemangku kepentingan skeptis terhadap reformasi ini, karena mereka tahu bahwa perubahan besar tidak mudah diterapkan di birokrasi yang sudah mapan.

Namun, laporan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (2024) menunjukkan bahwa transformasi digital bisa mendorong keberhasilan Agile. 

Peningkatan peringkat e-government Indonesia menjadi sinyal positif. Meski demikian, skeptisisme tetap ada, karena transformasi besar ini butuh komitmen dari seluruh jajaran kepemimpinan dan waktu yang tidak singkat.

Apakah Agile Bisa Menjadi Kenyataan?

Di akhir, semua kembali pada sejauh mana kita siap berubah. Agile, dengan fleksibilitas dan adaptabilitasnya, memang menawarkan harapan baru bagi birokrasi Indonesia yang sering kali lamban dan terjebak aturan. 

Namun kenyataannya, penerapan Agile di lingkungan aparatur sipil negara bukanlah hal mudah. Diperlukan waktu, komitmen, dan perubahan pola pikir yang mendasar di kalangan ASN. 

Budaya birokrasi yang kaku perlu digantikan oleh keterbukaan dan keberanian untuk berinovasi, yang bukan perubahan sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun