Turunnya angka pernikahan di Indonesia melukis kisah baru, menggugah banyak hati untuk merenung.Â
Bagi sebagian orang, ini adalah refleksi perubahan pandangan hidup generasi muda.Â
Menikah tak lagi mutlak, tapi pilihan.Â
Yang lain melihatnya sebagai beban ekonomi yang tak ringan.Â
Namun, ada sisi lain yang lebih gelap: trust issue yang semakin mengakar, jadi bayang kelam bagi tingginya angka perceraian.Â
Melalui tulisan ini, saya mengajak pembaca untuk memahami apa yang membentuk dinding penghalang ini, serta mengungkap mengapa kepercayaan pada pernikahan perlahan meredup.
Dampak Perceraian Terhadap Trust Issue
Menurut Hello Sehat, perceraian di lingkungan keluarga atau sosial seseorang dapat berdampak besar pada kepercayaan mereka terhadap hubungan jangka panjang.Â
Konflik orang tua, seperti perselingkuhan, sering kali menciptakan trauma yang terbawa hingga dewasa, membuat mereka enggan menjalin komitmen.Â
Bayangkan, bagi seorang anak yang tumbuh di tengah perselisihan atau perpisahan orang tua, pernikahan tidak lagi terlihat sebagai perwujudan kebahagiaan.Â
Sebaliknya, mereka mungkin memandang pernikahan sebagai ladang konflik yang sarat masalah.
Trust issue ini menanamkan skeptisisme mendalam terhadap pernikahan.Â