Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pertarungan Panas Pilpres AS 2024, Bukan Sekadar Duel Politik

3 November 2024   21:17 Diperbarui: 3 November 2024   21:28 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak mudah memang, terutama karena setiap kelompok memiliki kepentingan dan nilai yang berbeda. 

Namun, bila kita ingin menjaga keutuhan bangsa, diperlukan pendekatan inklusif yang mengakomodasi kepentingan bersama di atas kepentingan golongan tertentu.

Belajar dari Pengalaman Demokrasi Negara Lain

Menurut studi dari Arie Sujito dalam Jurnal Pancasila UGM, pluralisme memiliki pengaruh yang signifikan dalam pemilu di negara-negara demokratis. 

Pluralisme tidak hanya memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengekspresikan pandangan yang berbeda, tetapi juga mendorong kebijakan publik yang lebih inklusif. 

Dalam konteks ini, pemilu tidak hanya menjadi ajang perebutan kekuasaan, tetapi juga ruang bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingan mereka melalui proses demokrasi.

Di AS, pluralisme ini tampak diuji ketika pemilu mengharuskan setiap kandidat berusaha menarik dukungan dari kelompok-kelompok yang beragam. 

Harris, misalnya, mendapatkan dukungan dari komunitas kulit hitam dan kelompok progresif, sementara Trump cenderung didukung oleh kelompok konservatif dan kelas pekerja yang lebih tradisional. 

Dengan latar belakang pendukung yang beragam ini, kedua kandidat dituntut untuk mengembangkan kebijakan yang tidak hanya memihak satu kelompok, tetapi dapat diterima oleh mayoritas.

Di Indonesia, kita juga memiliki masyarakat yang sangat majemuk, dengan beragam suku, agama, dan budaya. 

Penting bagi pemimpin kita untuk belajar dari pengalaman pemilu di negara lain, termasuk AS, dalam membangun kebijakan yang lebih inklusif. 

Kita membutuhkan pemimpin yang mampu merangkul semua elemen masyarakat, serta mendorong kebijakan yang mengedepankan kepentingan bangsa secara keseluruhan.

Menjaga Kohesi di Tengah Perbedaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun