Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rebutan Minyak Goreng Tumpah di Makassar dan Kesenjangan Sosial

24 Oktober 2024   15:04 Diperbarui: 24 Oktober 2024   15:28 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga mengisi ember dan galon dengan minyak goreng (Dokpri)

Mereka melihatnya bukan sebagai sesuatu yang mereka curi, tapi sebagai rezeki yang sayang jika dibiarkan terbuang sia-sia. 

Ini adalah bentuk keberanian yang muncul dari keterpaksaan — bertindak melawan norma demi bertahan hidup.

Kesulitan Otoritas Mengendalikan Situasi

Namun, ada sisi lain dari cerita ini. 

Mengutip IDN Times, polisi sudah memasang garis pembatas dan memberikan peringatan tentang bahaya yang mungkin terjadi, tetapi warga tetap sulit dihentikan. 

Pernyataan ini menyoroti kesulitan otoritas dalam mengendalikan massa, terutama ketika mereka merasa terdesak oleh kebutuhan hidup. 

Ini bukan pertama kalinya hal seperti ini terjadi. 

Di berbagai wilayah di Indonesia, kita telah melihat insiden serupa, seperti penjarahan susu di Indramayu dan bawang merah di Ponorogo pada tahun 2023, sebagaimana diberitakan oleh Tirto.

Proses evakuasi truk kontainer (Dokpri)
Proses evakuasi truk kontainer (Dokpri)
Ketidakberdayaan ekonomi membuat masyarakat lebih rentan melanggar hukum. 

Mereka merasa tidak punya pilihan selain memanfaatkan situasi yang ada, meskipun itu berarti harus berhadapan dengan aturan hukum. 

Dalam konteks ini, ketidakpatuhan warga bukanlah cerminan dari moralitas yang rendah, melainkan refleksi dari kondisi ekonomi yang terjepit dan rasa frustrasi terhadap ketidakadilan sosial. 

Mengutip Jurnal Rechts Vinding dan Hukum Line, masyarakat yang hidup dalam ketidakberdayaan ekonomi cenderung lebih rentan melanggar hukum demi bertahan hidup.

Kebutuhan Ekonomi vs Kepatuhan Hukum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun