Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Tips Digital Marketing dan AI.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pernikahan, Utang dan Tantangan Pekerja Informal di Indonesia

24 Oktober 2024   07:00 Diperbarui: 24 Oktober 2024   07:07 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang justru beralih ke pinjaman online atau skema lainnya, yang sering kali membawa mereka pada bunga tinggi dan jebakan utang yang sulit diatasi. 

Sementara itu, perencanaan keuangan yang matang sangat penting, tetapi sering kali diabaikan. 

Banyak pasangan muda yang tidak menyiapkan dana pernikahan dengan baik, dan seperti yang terjadi pada La Ode. 

Mereka akhirnya mengorbankan kebutuhan jangka panjang demi memenuhi kebutuhan jangka pendek yang dipicu oleh tekanan adat dan ekspektasi keluarga.

Program Pemerintah dan Solusi Struktural

Tentu saja, pemerintah tidak tinggal diam. 

Melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berbagai program literasi keuangan telah diluncurkan untuk membantu pekerja informal lebih bijak dalam mengelola keuangan. 

Program "Literasi Keuangan Indonesia Terdepan" (Like IT) adalah salah satu inisiatif yang menargetkan generasi muda di kota-kota besar. 

Ini adalah langkah yang bagus, tetapi masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan program ini menjangkau lebih banyak pekerja informal di daerah-daerah terpencil.

Solusi struktural lainnya yang diperlukan termasuk perluasan akses ke produk keuangan yang lebih inklusif. 

Banyak pekerja informal masih belum memiliki akses yang memadai ke pinjaman dengan bunga rendah atau produk tabungan yang bisa membantu mereka menyiapkan dana untuk pernikahan atau kebutuhan mendesak lainnya. 

Mengutip artikel dari OJK dan Tempo Bisnis, solusi ini sangat penting untuk membantu pekerja informal keluar dari jebakan utang.

Keterbukaan dan Perencanaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun