Ada lebih dari 350.000 pekerja migran Indonesia yang saat ini bekerja di Taiwan, jumlah yang hampir setara dengan populasi Kecamatan Subang, Jabar Tahun 2023.Â
Jika ketegangan ini berujung pada konflik besar, mereka mungkin harus dievakuasi dengan cepat. Dan proses evakuasi ini tentu tidak akan mudah.
Selain itu, perdagangan Indonesia dengan Taiwan juga cukup besar. Nilai ekspor Indonesia ke Taiwan dan sekitarnya mencapai miliaran dolar setiap tahun.Â
Gangguan pada perdagangan ini akan berdampak langsung pada ekonomi Indonesia, terutama di sektor-sektor yang bergantung pada ekspor tersebut.
Apa Langkah yang Bisa Diambil?
Dalam menghadapi ketegangan di Selat Taiwan, Indonesia perlu menjaga keseimbangan diplomatik yang rumit.Â
Di satu sisi, kita memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan China, namun di sisi lain, stabilitas Taiwan juga penting bagi pekerja migran kita dan perdagangan.Â
Meski rencana darurat sudah disiapkan, kita tentu berharap konflik tidak memburuk. Ke depan, menjaga hubungan baik dengan semua pihak adalah kunci agar Indonesia tidak terseret lebih jauh dalam konflik ini.Â
Namun, apakah kita cukup siap menghadapi risiko yang mungkin muncul dari ketegangan yang terus berulang ini?Â
Bagaimana Indonesia sebaiknya bersikap dalam jangka panjang?
Referensi:
- Global Taiwan Institute. (2024). China’s Military Exercises Around Taiwan: Trends and Patterns.
- Aawsat. (2024). China Deploys Record 125 Warplanes in Large-Scale Military Drill in Warning to Taiwan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H