Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Penurunan Suku Bunga, Kelas Menengah Makin Terjerat Hutang?

4 Oktober 2024   13:00 Diperbarui: 4 Oktober 2024   13:06 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendapatan bulanan yang seharusnya bisa digunakan untuk investasi atau tabungan jangka panjang justru habis untuk membayar hutang konsumtif. 

Fenomena ini mempersempit ruang finansial dan meningkatkan risiko ketidakstabilan keuangan di tingkat rumah tangga.

Risiko peningkatan inflasi akibat konsumsi berlebihan

Dengan suku bunga yang lebih rendah, daya beli masyarakat memang meningkat. 

Namun, hal ini juga berpotensi mendorong konsumsi berlebihan. 

Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa meskipun inflasi umum tetap terkendali dalam rentang target (2,5%±1%), konsumsi rumah tangga kelas menengah menunjukkan peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan pokok seperti bahan makanan.

Artikel dari Asia Times, mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga dapat mendorong belanja yang berlebihan, meskipun pengaruhnya terhadap inflasi masih terbatas saat ini. 

Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin inflasi akan meningkat secara signifikan di sektor-sektor tertentu. 

Konsumsi yang tidak terkontrol dapat menimbulkan tekanan inflasi yang pada akhirnya merugikan perekonomian secara keseluruhan.

Penurunan suku bunga mengurangi insentif untuk menabung

Menabung adalah fondasi penting bagi stabilitas keuangan individu dan keluarga. 

Namun, penurunan suku bunga membuat aktivitas menabung menjadi kurang menarik. 

Menurut laporan dari Asia Times, kelas menengah cenderung mengalihkan pendapatan yang seharusnya ditabung untuk pembayaran hutang konsumsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun