Petani yang sukses biasanya mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan, seperti pengurangan penggunaan pestisida kimia dan penggunaan teknik pertanian organik.Â
Praktik-praktik ini tidak hanya membantu mereka memenuhi standar real food, tetapi juga memberikan keuntungan jangka panjang dalam hal keberlanjutan lingkungan.Â
Center for Good Food Purchasing (2023) mencatat bahwa diversifikasi produk juga menjadi salah satu kunci kesuksesan petani lokal.
Dengan menawarkan variasi produk yang lebih luas, petani dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan mengurangi risiko ketergantungan pada satu jenis produk saja.
Petani juga mulai memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menjual produk mereka langsung ke konsumen, memotong perantara yang sering kali mengambil margin besar.Â
Pasar online dan layanan pengiriman yang kini marak digunakan oleh masyarakat perkotaan menjadi solusi baru yang menguntungkan petani, terutama selama pandemi.Â
Konsumen yang lebih peduli terhadap asal-usul produk yang mereka konsumsi menjadi target utama petani yang berhasil beradaptasi dengan tren real food.
Edukasi konsumen dan pentingnya kolaborasi
Selain beradaptasi dengan praktik pertanian baru, petani lokal juga mulai mengambil peran penting dalam mengedukasi konsumen tentang real food dan asal-usul produk mereka.Â
USDAÂ (2021) melaporkan bahwa petani semakin sering berinteraksi langsung dengan konsumen melalui pasar petani dan media sosial, memberikan pengetahuan tentang bagaimana produk mereka ditanam dan diproses.Â
Langkah ini penting karena konsumen modern tidak hanya peduli pada apa yang mereka makan, tetapi juga bagaimana makanan tersebut diproduksi. Jenis edukasi ini berperan penting dalam menambah daya tarik produk petani di hadapan para konsumen.
Kerjasama dengan institusi pendidikan juga menjadi bagian penting dari strategi petani dalam menyebarkan pengetahuan tentang real food.Â