Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ironi Hari Tani: Harga Beras Tinggi, Kesejahteraan Petani Terhalangi

23 September 2024   19:02 Diperbarui: 23 September 2024   19:23 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Petani, orang yang pekerjaannya bercocok tanam.(Kompas.com/Retia Kartika Dewi)

Perusahaan swasta bisa menjadi mitra petani. Mereka bisa berinvestasi dalam teknologi pertanian modern yang sulit dijangkau petani individu. 

Selain itu, kemitraan dengan perusahaan dapat membantu petani menjamin pasar untuk hasil panen mereka. 

c. Lembaga Keuangan: Pemberi Dukungan Finansial 

Akses kredit yang mudah sangat penting bagi petani untuk meningkatkan produksi. Lembaga keuangan bisa menyediakan produk kredit khusus yang sesuai dengan siklus pertanian. (Ingat dulu ada KUD, yang sangat membantu kredit untuk petani di desa) 

Asuransi pertanian juga penting untuk melindungi petani dari risiko gagal panen akibat cuaca atau bencana lainnya. 

d. Akademisi: Penyedia Solusi Inovatif 

Akademisi memiliki peran penting dalam riset dan pengembangan varietas padi yang lebih produktif dan tahan hama. Ini akan mengurangi biaya produksi dan meningkatkan hasil panen. 

Penelitian tentang efisiensi produksi juga bisa membantu membuat kebijakan yang lebih baik untuk petani. 

4. Apa Kesimpulan dari Paradoks Ini? 

Paradoks "harga beras tinggi, petani tetap miskin" adalah masalah yang kompleks dan membutuhkan solusi menyeluruh. Tidak ada solusi instan. 

Kita perlu kerja sama dari semua pihak: pemerintah, sektor swasta, lembaga keuangan, dan akademisi. Semua harus menjalankan peran mereka dengan baik. 

Reformasi kebijakan dan sistem pertanian sangat dibutuhkan. Kita perlu mengubah cara pandang dari hanya mengejar produksi menjadi fokus pada kesejahteraan petani. 

Petani bukan hanya produsen beras yang Anda makan. Mereka adalah tulang punggung ketahanan pangan negara kita. Kesejahteraan mereka adalah investasi untuk masa depan bangsa. 

Jika kita bisa mengatasi paradoks ini, suatu hari nanti, setiap suapan nasi tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menyejahterakan petani kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun