perempuan Indonesia tumbuh dengan berbagai standar kecantikan yang sering kali menghalangi kebebasan mereka dalam mengekspresikan diri.Â
BanyakNamun, kemunculan binaragawati seperti Rum Ningsih dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI telah menantang paradigma ini.Â
Rum Ningsih dan binaragawati lainnya menunjukkan bahwa kecantikan yang sebenarnya tidak hanya soal penampilan, tetapi juga tentang kekuatan dan kesehatan.Â
Penelitian oleh Riska Mutiah (2023) mengungkapkan bagaimana standar tubuh ideal telah menjadi aturan yang dipercaya oleh perempuan modern, terutama para model, melalui sekolah modeling dan pengaruh dari orang tua.Â
Aturan ini sering tidak jelas dan tidak punya ukuran yang pasti, namun tetap dianggap sebagai tanggung jawab profesional.Â
Ini menunjukkan betapa kuatnya pandangan tentang apa dan bagaimana itu "cantik" di masyarakat kita.Â
Namun, binaragawati seperti Rum Ningsih berusaha mengubah ulang arti kecantikan dengan menambahkan kekuatan dan kesehatan sebagai bagian penting.Â
Mereka menunjukkan bahwa perempuan dapat menjadi kuat secara fisik tanpa kehilangan jati diri atau sifat kewanitaan.Â
Ini adalah langkah penting dalam memperjuangkan kesetaraan gender, karena kekuatan fisik bukan hanya milik laki-laki saja.Â
Meskipun begitu, perempuan yang berotot sering tidak sesuai dengan aturan sopan santun dalam budaya Indonesia.Â
Penelitian oleh Enang Yusuf Nurjaman (2022) membahas bagaimana aturan sopan santun perempuan Indonesia digambarkan di YouTube, menunjukkan betapa kuatnya aturan ini mempengaruhi cara perempuan bersikap.Â