Tapi di sisi lain, dia juga harus mempertimbangkan keinginan partai-partai koalisi yang sudah mendukungnya.
Jadi, kalau kita pakai logika Teori Pilihan Rasional ini, Prabowo mungkin akan mencari jalan tengah.
Dia mungkin akan menempatkan beberapa profesional di pos-pos kementerian yang dianggap krusial, tapi tetap memberikan jatah kursi untuk partai-partai pendukungnya di pos lain.
Ini namanya win-win solution.
Profesionalisme tetap ada, tapi stabilitas politik juga terjaga.
Tapi apakah ini berarti konsep kabinet zaken akan gagal total?
Tidak juga. Opp (2013) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa keputusan rasional tidak selalu berarti egois atau hanya mementingkan diri sendiri.
Bisa saja Prabowo berhasil meyakinkan partai-partai koalisinya bahwa kabinet zaken ini justru akan menguntungkan semua pihak dalam jangka panjang.
Jika kinerja pemerintah bagus berkat kabinet yang profesional, bukankah ini akan membuat rakyat puas?
Dan kalau rakyat puas, tentunya ini akan berdampak positif juga bagi elektabilitas partai-partai pendukung pemerintah.
Jadi, mungkin saja partai-partai ini akan rela 'berkorban' sedikit demi kebaikan bersama.