celana jeans ketat atau skinny jeans begitu populer di kalangan anak muda.Â
Saya masih ingat betul, sekitar 10 tahun lalu,Saat itu, saya yang baru memasuki usia 30-an pun ikut-ikutan memakai celana jeans ketat, meski harus bersusah payah memasukannya.Â
Biasalah ikut-ikutan, biar dikata gaul.Â
Tapi kini, tren itu sudah berubah. Anak-anak muda zaman sekarang justru lebih suka celana jeans longgar atau baggy jeans.Â
Perubahan tren fashion memang bukan hal baru. Tapi yang menarik, kali ini perubahan itu begitu cepat dan drastis. Dari celana super ketat ke celana super longgar. Apa yang sebenarnya terjadi?Â
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Kusumawati (2020), media sosial memainkan peran besar dalam membentuk preferensi fashion Generasi Z di Indonesia.Â
Instagram dan TikTok menjadi sumber utama inspirasi fashion mereka. Para influencer di platform-platform ini punya pengaruh besar dalam menentukan apa yang "keren" dan apa yang "tidak keren".Â
Jadi, jangan heran kalau tiba-tiba anak-anak muda berpakaian seperti karung beras berjalan. Itu bukan karena mereka kehabisan baju pas badan, tapi karena memang itulah yang sedang tren di media sosial.Â
Saya jadi teringat masa kecil dulu, ketika ibu saya selalu membeli baju yang kebesaran dengan alasan "biar bisa dipakai sampai besar". Siapa sangka, pilihan pakaian ibu saya itu kini menjadi tren di kalangan anak muda?Â
Pilihan fashion ini bukan sekadar ikut-ikutan. Ada makna yang lebih dalam di baliknya. Menurut penelitian yang sama, Gen Z mengadopsi tren fashion yang viral di media sosial sebagai cara untuk mengekspresikan identitas dan menjadi bagian dari komunitas online. Jadi, celana jeans longgar itu bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga soal identitas dan rasa memiliki.Â
Perubahan tren ini tentu membawa tantangan tersendiri bagi industri tekstil lokal. Bayangkan, baru saja mereka memproduksi banyak celana jeans ketat, tiba-tiba tren berubah dan semua orang menginginkan celana longgar.Â