Siapa sangka, di balik wajah menggemaskan dan tingkah laku yang kadang membingungkan, kucing ternyata menyimpan drama psikologis yang cukup pelik?Â
Mendengar tentang kucing yang membenci pintu tertutup mungkin terdengar sepele bagi sebagian orang.Â
Namun, bagi para pecinta kucing dan peneliti perilaku hewan, fenomena ini membuka jendela pemahaman yang lebih luas tentang kompleksitas emosi dan kognisi kucing peliharaan kita.
Mari kita mulai dengan pertanyaan mendasar: mengapa kucing begitu terobsesi dengan pintu tertutup? Jawabannya ternyata tidak sesederhana yang kita kira.Â
Penelitian terbaru oleh Stella dan Croney (2019) mengungkapkan bahwa kucing yang aksesnya dibatasi oleh pintu tertutup mengalami peningkatan tingkat kortisol - hormon stres - yang signifikan. Bayangkan saja, hanya karena sebuah pintu tertutup, level stres kucing bisa melonjak drastis!Â
Ini bukan hanya masalah manja atau keras kepala, tapi benar-benar berdampak pada kesejahteraan fisik dan mental mereka.
Lalu, apakah semua kucing bereaksi sama terhadap pintu tertutup? Tentu saja tidak. Seperti halnya manusia, setiap kucing adalah individu unik dengan kepribadian dan latar belakang yang berbeda.Â
Bradshaw dan Casey (2020) menemukan bahwa pengalaman masa kecil memainkan peran krusial dalam membentuk toleransi kucing terhadap pembatasan ruang. Kucing yang sejak kecil terbiasa dengan berbagai situasi dan lingkungan cenderung lebih santai menghadapi pintu tertutup.Â
Jadi, jika Anda ingin kucing yang lebih fleksibel, mulailah dengan sosialisasi yang baik sejak usia dini.Â
Namun, jangan salah sangka. Faktor genetik juga turut berperan dalam drama pintu tertutup ini.Â
Penelitian Takeuchi dan Mori (2021) mengungkap fakta menarik: beberapa ras kucing ternyata lebih rentan stres menghadapi pintu tertutup dibandingkan ras lainnya. Kucing Siamese dan Oriental, misalnya, menunjukkan tingkat kecemasan yang lebih tinggi, sementara British Shorthair dan Persian cenderung lebih kalem.Â
Jadi, jika Anda memiliki kucing Siamese yang selalu mengeong histeris di depan pintu kamar mandi, jangan langsung menyalahkan karakternya. Mungkin itu memang sudah bawaan genetiknya!
Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah ini? Apakah kita harus rela membiarkan seluruh pintu di rumah terbuka lebar demi ketenangan batin kucing kita? Tentu saja tidak.Â
Ellis dan Wells (2022) menawarkan solusi yang lebih bijak: pengayaan lingkungan. Dengan menyediakan mainan interaktif, tempat menggaruk, dan area tinggi untuk memanjat, tingkat stres kucing yang aksesnya dibatasi bisa berkurang secara signifikan.Â
Jadi, daripada berdebat dengan kucing Anda tentang hak untuk membuka pintu, lebih baik investasikan waktu dan energi untuk menciptakan "taman bermain" yang menarik bagi mereka.
Menariknya, penelitian Serpell dan Turner (2023) mengungkap bahwa sekitar 30% variasi dalam sensitivitas kucing terhadap pembatasan ruang bisa dijelaskan oleh faktor genetik. Ini artinya, meski pengalaman dan lingkungan tetap penting, ada komponen bawaan yang mempengaruhi bagaimana kucing merespons pintu tertutup.Â
Temuan ini membuka peluang baru dalam pemahaman kita tentang perilaku kucing dan mungkin suatu hari nanti bisa membantu dalam pengembangan strategi penanganan yang lebih personal dan efektif.
Jadi, apa makna dari semua drama pintu tertutup ini?Â
Pertama, ini mengingatkan kita bahwa kucing bukanlah objek dekorasi yang bisa kita abaikan kebutuhannya. Mereka adalah makhluk hidup dengan kompleksitas emosi dan kebutuhan yang perlu kita pahami dan hargai.Â
Kedua, fenomena ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik dalam memelihara kucing. Tidak cukup hanya memberi makan dan tempat tidur yang nyaman, kita juga perlu memperhatikan aspek psikologis dan kebutuhan teritorial mereka.Â
Terakhir, dan mungkin yang paling penting, drama pintu tertutup ini adalah metafora sempurna tentang hubungan kita dengan hewan peliharaan. Seperti halnya pintu yang membatasi akses kucing, sering kali kita tanpa sadar membangun batasan dalam memahami dan berinteraksi dengan mereka.Â
Mungkin sudah waktunya kita membuka pintu pemahaman kita lebih lebar, dan mulai melihat dunia dari sudut pandang si berbulu ini.Â
Jadi, lain kali ketika Anda mendengar suara mengeong atau cakaran di pintu, jangan langsung kesal.Â
Anggap saja itu sebagai undangan dari kucing Anda untuk memahami dunia mereka lebih dalam.Â
Dan siapa tahu, dengan sedikit pengertian dan kreativitas, kita bisa menciptakan harmoni yang lebih baik antara manusia, kucing, dan pintu-pintu di rumah kita.
Referensi:Â
- [1] National Center for Biotechnology Information. (n.d.). PMC3922041. Retrieved from https: Â //www. Â ncbi. Â nlm. Â nih. Â gov/pmc/articles/PMC3922041/Â
- [2] CityVet. (n.d.). Indoor cats: The importance of environmental enrichment. Retrieved from https: Â //www. Â cityvet. Â com/indoor-cats-the-importance-of-environmental-enrichment/
- [3] National Center for Biotechnology Information. (n.d.). PMC7070728. Retrieved from https: Â //www. Â ncbi. Â nlm. Â nih. Â gov/pmc/articles/PMC7070728/
- [4] Life and Cats. (n.d.). Understanding feline behavior: Why do cats hate closed doors?. Retrieved from https: Â //lifeandcats. Â com/understanding-feline-behavior-why-do-cats-hate-closed-doors/
- [5] National Center for Biotechnology Information. (n.d.). PMC8300181. Retrieved from https: Â //www. Â ncbi. Â nlm. Â nih. Â gov/pmc/articles/PMC8300181/
- [6] Chewy. (n.d.). Is this normal? Why do cats hate closed doors?. Retrieved from https: Â //be. Â chewy. Â com/is-this-normal-why-do-cats-hate-closed-doors/
- [7] Oak Creek Veterinary Care. (n.d.). Frazzled felines: Helping your cat cope with stress. Retrieved from https: Â //oakcreekvetcare. Â com/frazzled-felines-helping-your-cat-cope-with-stress/
- [8] Live Science. (n.d.). Why do cats hate closed doors?. Retrieved from https: Â //www. Â livescience. Â com/animals/domestic-cats/why-do-cats-hate-closed-doors
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H