Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengapa Kucing Tidak Suka Pintu Tertutup? Penjelasan Ilmiah dan Solusinya

27 Agustus 2024   16:10 Diperbarui: 27 Agustus 2024   16:11 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sangka, di balik wajah menggemaskan dan tingkah laku yang kadang membingungkan, kucing ternyata menyimpan drama psikologis yang cukup pelik? 

Mendengar tentang kucing yang membenci pintu tertutup mungkin terdengar sepele bagi sebagian orang. 

Namun, bagi para pecinta kucing dan peneliti perilaku hewan, fenomena ini membuka jendela pemahaman yang lebih luas tentang kompleksitas emosi dan kognisi kucing peliharaan kita.

Mari kita mulai dengan pertanyaan mendasar: mengapa kucing begitu terobsesi dengan pintu tertutup? Jawabannya ternyata tidak sesederhana yang kita kira. 

Penelitian terbaru oleh Stella dan Croney (2019) mengungkapkan bahwa kucing yang aksesnya dibatasi oleh pintu tertutup mengalami peningkatan tingkat kortisol - hormon stres - yang signifikan. Bayangkan saja, hanya karena sebuah pintu tertutup, level stres kucing bisa melonjak drastis! 

Ini bukan hanya masalah manja atau keras kepala, tapi benar-benar berdampak pada kesejahteraan fisik dan mental mereka.

Lalu, apakah semua kucing bereaksi sama terhadap pintu tertutup? Tentu saja tidak. Seperti halnya manusia, setiap kucing adalah individu unik dengan kepribadian dan latar belakang yang berbeda. 

Bradshaw dan Casey (2020) menemukan bahwa pengalaman masa kecil memainkan peran krusial dalam membentuk toleransi kucing terhadap pembatasan ruang. Kucing yang sejak kecil terbiasa dengan berbagai situasi dan lingkungan cenderung lebih santai menghadapi pintu tertutup. 

Jadi, jika Anda ingin kucing yang lebih fleksibel, mulailah dengan sosialisasi yang baik sejak usia dini. 

Namun, jangan salah sangka. Faktor genetik juga turut berperan dalam drama pintu tertutup ini. 

Penelitian Takeuchi dan Mori (2021) mengungkap fakta menarik: beberapa ras kucing ternyata lebih rentan stres menghadapi pintu tertutup dibandingkan ras lainnya. Kucing Siamese dan Oriental, misalnya, menunjukkan tingkat kecemasan yang lebih tinggi, sementara British Shorthair dan Persian cenderung lebih kalem. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun