Harapan tetap ada, terutama jika masyarakat sipil mulai bangkit dan menuntut perubahan yang nyata. Meskipun jalannya panjang dan penuh rintangan, reformasi yang sejati adalah satu-satunya jalan menuju demokrasi yang sehat dan bebas dari cengkeraman para bandit.
Tulisan ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa korupsi bukanlah masalah yang bisa diselesaikan dengan mudah. Butuh kemauan politik yang kuat, partisipasi publik yang aktif, dan perubahan sistemik yang mendasar untuk mengatasi masalah ini.
Jika tidak, kita hanya akan terus berputar dalam lingkaran setan, di mana "roving bandits" dan "stationary bandits" akan terus merajalela, sementara harapan untuk masa depan yang lebih baik semakin memudar.
Referensi:Â
- 1. Rumah Pemilu. (2024). Reformasi politik: Kunci masa depan demokrasi Indonesia pasca pemilu 2024. Diakses dari https: Â //rumahpemilu. Â org/reformasi-politik-kunci-masa-depan-demokrasi-indonesia-pasca-pemilu-2024/Â
- 2. Hukumonline. (2024). Paradigma checks and balances dalam hubungan eksekutif-legislatif. Diakses dari https: Â //www. Â hukumonline. Â com/berita/a/paradigma-checks-and-balances-dalam-hubungan-eksekutif-legislatif-hol4125Â
- 3. Binus University. (2014). Corruption and banditry within the state. Diakses dari https: Â //ir. Â binus. Â ac. Â id/2014/05/25/corruption-and-banditry-within-the-state/Â
- 4. Foundation for Economic Education. (2017). Are democracies roving or stationary bandits? Diakses dari https: Â //fee. Â org/articles/are-democracies-roving-or-stationary-bandits/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H