Refleksi saya, perkembangan teknologi pertanian Indonesia di tahun 90-an sebenarnya cukup beragam, namun distribusinya tidak merata. Ada kesenjangan besar antara petani kecil dan besar dalam hal akses teknologi.
Kebijakan pemerintah yang lebih berfokus pada peningkatan produksi seringkali mengabaikan aspek kesejahteraan petani kecil.
Ke depan, pengembangan teknologi pertanian Indonesia perlu lebih inklusif. Riset harus diarahkan tidak hanya pada peningkatan produksi, tapi juga pada teknologi yang terjangkau dan sesuai kebutuhan petani kecil.
Pertanian presisi berbasis teknologi informasi yang kini berkembang, misalnya, harus bisa diadaptasi untuk skala kecil.
Perkembangan teknologi pertanian di era 90-an mungkin tidak segemilang era Revolusi Hijau. Namun, periode ini telah meletakkan dasar bagi inovasi-inovasi yang kita nikmati saat ini.
Yang terpenting, kita harus belajar dari masa lalu: teknologi secanggih apapun tidak akan berarti jika tidak menyentuh kehidupan petani kecil yang menjadi tulang punggung pertanian Indonesia. Bukankah sudah saatnya kita memiliki teknologi pertanian yang tidak hanya modern, tapi juga berkeadilan?
Referensi:
[1] https: //journal. ipb. ac. id/index. php/jurnalagronomi/article/view/1410
[2] https: //www. bps. go. id/statictable/2014/09/08/1026/produksi-padi-menurut-provinsi-ton-1993-2015. html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H