Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Lapangan ke Kehidupan, Warisan dari Ekskul Jaman Old

22 Agustus 2024   08:20 Diperbarui: 22 Agustus 2024   08:20 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, di balik keseruan kegiatan ekstrakurikuler ini, ada sisi lain yang jarang dibicarakan.

Bagaimana dengan siswa yang tidak memiliki akses atau kesempatan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan ini? Apakah hal ini menciptakan kesenjangan sosial yang tidak terlihat di antara para siswa? Dan bagaimana dengan beban tambahan bagi guru pembimbing yang harus meluangkan waktu ekstra tanpa kompensasi yang memadai?

Terlepas dari pro dan kontra, tidak bisa dipungkiri bahwa kegiatan ekstrakurikuler era 80-90an telah membentuk generasi yang memiliki soft skill beragam.

Kemampuan berorganisasi, public speaking, hingga kreativitas yang diasah melalui kegiatan-kegiatan ini terbukti menjadi bekal berharga di dunia kerja. Mungkinkah ini menjadi salah satu faktor mengapa generasi 80-90an dianggap lebih tangguh dalam menghadapi tantangan di era digital saat ini?

Lantas, bagaimana dengan kegiatan ekstrakurikuler di era sekarang? Apakah masih memiliki esensi yang sama atau telah tergantikan oleh gadget dan media sosial?

Mungkin sudah saatnya kita merefleksikan kembali pentingnya kegiatan-kegiatan ini dan bagaimana kita bisa mengadaptasinya dengan kebutuhan generasi saat ini.

Apakah kita telah memberikan kesempatan yang sama bagi generasi penerus untuk merasakan pengalaman berharga seperti yang kita dapatkan dulu? Atau justru kita terlalu sibuk mengejar prestasi akademik dan melupakan pentingnya pengembangan karakter melalui kegiatan di luar kelas?

Semoga nostalgia singkat ini bisa menjadi pengingat akan pentingnya keseimbangan dalam pendidikan, di mana prestasi akademik dan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler berjalan beriringan, membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun