Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Suka Iseng Nulis

Seorang Millenial Berbulu Gen-Z

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dumb Phone dan Dilema Digital Remaja Indonesia

10 Agustus 2024   11:00 Diperbarui: 10 Agustus 2024   11:29 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dumb phone (Foto oleh wtrsnvc _ dari Unsplash)

Ia menambahkan, "Orangtua harus memahami bahwa gadget sudah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak saat ini. Yang penting adalah bagaimana kita mengatur penggunaannya.” [8].

Pendapat ini sejalan dengan temuan bahwa pendekatan yang lebih komprehensif, melibatkan edukasi dan dukungan psikologis, mungkin lebih sesuai untuk konteks Indonesia [3].

Daripada memaksa remaja kembali ke era dumb phone, mungkin lebih bijak untuk mengajarkan mereka menggunakan fitur digital wellbeing yang sudah tersedia di smartphone modern [6].

Ironinya, sementara remaja di negara maju berlomba-lomba kembali ke ponsel jadul, masih banyak remaja Indonesia yang berjuang untuk memiliki akses ke teknologi memadai. Ini menunjukkan bahwa solusi untuk masalah kecanduan teknologi tidak bisa dipukul rata.

Jadi, seberapa efektifkah dumb phone untuk remaja Indonesia?

Mungkin pertanyaan yang lebih tepat adalah:

Bagaimana kita bisa menciptakan keseimbangan antara manfaat teknologi dan kesehatan mental remaja kita?

Daripada menjadikan ponsel sederhana sebagai kecenderungan baru, kita perlu lebih memusatkan perhatian pada ‘penggunaan cerdas'. Pendidikan tentang penggunaan teknologi yang bijak, digabungkan dengan kebijakan yang mendukung kesehatan jiwa remaja, adalah jalan tengah yang lebih masuk akal untuk situasi di Indonesia.

Pada akhirnya, seperti kata pepatah, bukan pisaunya yang salah, tapi cara menggunakannya. Begitu pula dengan smartphone.

Mungkin yang kita butuhkan bukanlah ponsel yang lebih bodoh, tapi generasi yang lebih cerdas dalam menggunakan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun