-Â
Seperti puing-puing bangunan megah yang runtuh, ketidakhadiran ayah menggoyahkan fondasi karakter dan identitas anak.Â
Hal ini mencerminkan masalah yang lebih besar dalam struktur sosial kita, di mana peran ayah seringkali diremehkan atau tak diberi perhatian yang cukup.Â
Penelitian dari Sarah Allen dan Kerry Daly mengungkapkan bahwa keterlibatan ayah dalam kehidupan anak-anak berhubungan positif dengan perkembangan kognitif dan emosional mereka.Â
Dalam studi yang dilakukan pada tahun 2007, mereka menemukan bahwa anak-anak yang memiliki keterlibatan ayah yang tinggi menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan sosial, emosional, dan akademis.Â
Misalnya, anak-anak yang terlibat dalam kegiatan bersama ayah, seperti bermain atau belajar, memiliki skor lebih tinggi dalam tes kecerdasan dan kemampuan pemecahan masalah.Â
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dapat mengurangi risiko masalah perilaku; anak-anak dengan ayah yang aktif terlibat memiliki 40% lebih kecil kemungkinan untuk mengalami gangguan perilaku di sekolah.Â
Temuan ini menunjukkan bahwa kehadiran dan partisipasi aktif ayah sangat penting dalam membentuk perkembangan positif anak.Â
-Â
Sejarah keluarga adalah sebuah narasi yang tak pernah selesai, di dalamnya terdapat kisah-kisah yang selalu bisa ditafsirkan kembali.Â
Ketika ayah hilang dari cerita itu, kita kehilangan panduan penting bagi anak-anak kita.Â