Sungguh ironis, bukan?Â
Di zaman serba digital ini, masih saja ada yang bermain petak umpet dengan hukum.
Saudara-saudaraku, mari kita renungkan bersama.Â
Bukankah keadilan seharusnya buta, tapi bukan berarti para penegaknya juga ikut buta?Â
Mungkin kita perlu meminjam kacamata ajaib Doraemon untuk melihat sosok T ini.Â
Atau jangan-jangan, T ini seperti jin yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu?
Namun janganlah kita berputus asa, wahai para pencari kebenaran.Â
Seperti kata pepatah, "sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga".Â
Begitu pula dengan sosok T ini, suatu saat niscaya akan terungkap juga jati dirinya.Â
Mungkin kita perlu bersabar, sambil terus memanjatkan doa agar kebenaran segera terkuak.
Dalam gemerlap dunia yang fana ini, terkadang kita lupa bahwa setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban.Â