Mohon tunggu...
Aidatul Adawiyah
Aidatul Adawiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

sebaik-baiknya manusia, ialah yang berguna untuk orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenali Berbagai Macam Pendekatan Belajar

18 Oktober 2020   23:53 Diperbarui: 19 Oktober 2020   00:16 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari beberapa materi yang telah diterima.

Menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang kedepannya berbeda dari fase sebelum individu mulai belajar dan sesudah melakukan belajar. Perubahan akan terjadi jika sering melakukan percobaan.

Dalam proses belajar mengajar pemilihan dan penggunaan metode yang tepat dalam menyajikan suatu materi sangatlah penting sebab dapat membantu siswa dalam mengetahui serta memahami segala sesuatu yang disajikan guru, sehingga melalui tes hasil belajar dapat diketahui peningkatan prestasi belajar siswa.

Melalui pembelajaran yang tepat, siswa diharapkan mampu memahami dan menguasai materi ajar sehingga dapat berguna dalam kehidupan nyata. Belajar akan menjadi lebih efektif apabila kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perkembangan intelektual anak (Semiawan, 1990:3). 

Selain itu, guru perlu mengenal setiap anak didik dan bakat-bakat khusus yang mereka miliki agar dapat memberikan pengalaman pendidikan yang dibutuhkan oleh masing-masing siswa untuk dapat mengembangkan bakat-bakat mereka secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan.

Pribadi (2010:27) menyatakan pendekatan pembelajaran dapat diartikan juga sebagai prosedur yang digunakan guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Pendekatan pembelajaran adalah aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran itu sendiri memiliki dua klasifikasi umum, yakni :

  • Student centered approach, yang berarti pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (siswa).
  • Teacher centered approach, yang berarti pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pendidik (guru).

Ada beberapa jenis macam pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar:

1. Pendekatan Kontekstual

Melalui proses ini, pendidik memiliki tugas untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Pendidik dituntut untuk memberikan lebih banyak strategi daripada materi sebab pendekatan kontekstual ini berkaitan dengan dunia nyata atau kehidupan peserta didik.

Penggunaan pendekatan kontekstual ini memiliki potensi yang tidak hanya untuk mengembangkan ranah pengetahuan dan keterampilan proses, tetapi juga untuk mengembangkan sikap, nilai, serta kreativitas peserta didik dalam memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari. 

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Johnson (dalam Siregar dan Nara, 2011, hlm. 117) bahwa kekuatan, kecepatan, dan kecerdasan otak tidak lepas dari faktor lingkungan atau faktor konteks, karena adanya tatapmuka antara kognisi dan lingkungan.

2. Pendekatan  Kontruktivisme

Menurut Piaget (1970), Ausubel (1963), McBrien Brandt (1997), dan Nik Aziz (1999) menjelaskan bahwa kelebihan teori kontruktivisme ialah pelajar berpeluang membina pengetahuan secara aktif melalui proses yang berkaitan antara pembelajaran terdahulu dan pembelajaran terbaru. 

Terciptanya keterkaitan ini dengan cara siswa mengeksplor secara mandiri. Menurut teori kontruktivisme, konsep-konsep yang dilakukan dalam struktur kognitif seseorang akan berkembang dan berubah apabila ia menambah pengetahuan atau pengalaman.

   a. Accretion, yakni apabila seseorang dapat membina konsep dalam struktur kognitifnya dngan menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan terdahulu.

   b. Tuning, yakni apabila seseorang ingin merubah dirinya dengan pengetahuan atau pengalaman yang baru ia dalami.

   c. Parcing, yakni menurut Gagne,Yekovich (1993) konsep baru juga boleh dibina dengan menggabungkan konsep baru dengan konsep yang sudah ia miliki.

3. Pendekatan Deduktif -- Induktif

Pendekatan Deduktif, adalah pembelajaran yang berpangkal dari hal yang bersifat umum lalu diarahkan pada hal yang bersifat khusus. Deduktif adalah cara berfikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus (Busrah, 2012, hlm. 5).

Menurut Purwanto (dalam Rahmawati, 2011, hlm.75) pendekatan induktif adalah pendekatan yang bermula dengan menyajkan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu fakta, atau prinsip. Pembelajaran ini diawali dengan memberikan contoh-contoh khusus kemudian sampai umumnya.

dalam fase ini, siswa diminta memecahkan soal atau masalah. Kemp (1994: 90) menyatakan ada dua kategori yang dapat dipakai dalam membahas materi pembelajaran yakni induktif dan deduktif.

Pada prinsipnya matematika bersifat deduktif. Matematika sebagai ilmu hanya diterima dengan pola pikir deduktif. Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran yang berpangkal dari hal yang bersifat umum diterapkan kepada hal yang bersifat khusus (Soedjadi, 2000:16).

Dalam kegiatan memecahkan masalah siswa dapat menggunakan pola pikir induktif, pola deduktif, atau keduanya yang digunakan secara bergantian.

4. Pendekatan Konsep dan Proses.

    a. Pendekatan Konsep

Berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses ini penugasan konsep dan sub-konsep yang menjadi fokus.  Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.

    b. Pendekatan Proses

Tujuan utama pendekatan ini adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, dan mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum 1984. Penggunaan proses pendekatan ini menuntut keterlibatan siswa secara langsung dalam kegiatan belajar.

5. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat

National Sciene Teachers Association (NSTA) (1990: 1) memandang STM sebagai the teaching and learning of sciense in thecontest of human experience. STM dipandang sebagai proses pembelajaran yang senantiasa sesuai dengan konteks pengalaman manusia.

Dalam pendekatan ini siswa diajak untuk meningkatkan kreativitas, sikap ilmiah, menggunakan konsep dan proses sains dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran dengan pendekatan STM haruslah diselenggarakan dengan cara mengintegrasikan berbagai disiplin (ilmu) dalam rangka memahami berbagai hubungan yang terjadi di sains, teknologi, dan masyarakat.

Hasil penelitian dari National Science Teachers Association (NSTA) (dalam Poedjiadi, 2000) menunjukkan bahwa pembelajaran sains dengan pendekatan STM mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa. Melalui pendekatan STM ini guru dianggap sebagai fasilitator dan informasi yang diterima siswa akan lebih lama untuk diingat.

Sebenarnya dalam pembelajaran ini tercakup juga pemecahan masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari-hari, yang pemecahannya menggunakan langkah-langkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun