Mohon tunggu...
Aidatul Adawiyah
Aidatul Adawiyah Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

Berbagi untuk sesama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Social Awareness: SEL pt. 3

21 Desember 2021   19:10 Diperbarui: 21 Desember 2021   19:18 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika dalam proses tumbuh kembang, kita telah sering mempelajari mengenai kesadaran social. Ketika kita memiliki keterampilan akan kesadaran social dan kesadaran masayarakat itu akan membantu kita untuk memahami bagaimana seseorang terlihat cocok dan pantas berkontribusi dalam komunitas local maupun dunia serta kita menjadi tahu apa yang dibutuhkan oleh dunia.

Jika di lihat dari dampak jangka panjangnya, kterampilan akan kesadaran social ini akan membantu kita dan membuat kita terlihat profesionlisme dalam dunia kerja dan memudahkan kita untuk berkolaborasi dengan orang lain.  

Dari sudut pandang saya, kesadaran social merupakan keterampilan mendasar yang dapat menciptakan persahabatan dan hubungan yang dengan orang lain, sehingga kita mempunyai jalan kehidupan yang lebih bermakna.

Banyak orang menilai jika keterampilan akan kesadaran social hanya dibutuhkan saat dewasa, namun ternyata tidak sejatinya keterampilan itu harus ditanamkan ketika masih kanak-kanak. 

Sebab sedari kecil kita sudah hidup berdampingan dengan kehidupan social yang membuat kita bisa memiliki teman, suatu organisasi, dapat menolong sesama. Jika kita menerapkan sejak masih kanak-kanak itu juga akan berdampak baik pada masa dewasa mereka dan jenjang Pendidikan mereka.

Anak yang sedari dini sudah di tanamkan definisi kesadaran social dia akan memiliki jiwa yang tahan banting, maksudnya dia sudah terlatih mengetahui perbedaan yang terjadi disekitarnya sehingga dia tidak akan mudah terkejut jika ada perbedaan atau masalah yang tiba-tiba muncul. 

Kenapa social awareness dianggap penting ? sebab keterampilan ini juga ikut terlibat dalam proses tumbuh kembang anak dan memiliki dampak berkelanjutan hingga dewasa untuk setiap individu. Berguna untuk mempersiapkan mental yang kuat pada diri anak.

Contoh di Sekolah 

Di sekolah, anak dengan keterampilan yang kuat akan menghasilkan rasa nyaman menurut dirinya sendiri, mudah beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah, dapat mempertimbangkan perilaku, dan lisan terhadap perasaan orang lain, dan akan jarang melakukan kejahilan terhadap orang lain.

Sebagai contoh, di mana terdapat dua anak duduk bersebelahan dengan tenang, menghadap buku dan sedang mendengarkan guru yang sedang menjelaskan. Kemudian datang anak ketiga yang rupanya juga ingin duduk bersebelahan namun tiba-tiba mengambil buku milik anak dua tersebut. 

Namun dua anak tersebut tidak marah dan hanya terkejut dengan sikap temannya. Ini merupakan secuil contoh dari anak yang memiliki keterampilan yang kuat, mereka akan berpikir positif dan menerima serta memaafkan sikap temannya. Namun jika mereka belum memiliki keterampilan yang kuat dapat dipastikan mereka tidak dapat menerima sikap dari temannya dan berakhir bertengkar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun