Mohon tunggu...
Aidatul Adawiyah
Aidatul Adawiyah Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

Berbagi untuk sesama

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

SEL Merupakan Bekal Pembelajaran untuk Masa Depan

30 November 2021   19:01 Diperbarui: 30 November 2021   19:39 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak berkembang. Sekolah menang. Manfaat tempat kerja. Masyarakat menguat. Semua karena pembelajaran sosial-emosional.

Terdapat banyak pembicaraan mengenai SEL, Social Emotional Learning atau pembelajaran social emosional. Namun, apa sebenarnya pembelajaran social emosional itu ?

Pembelajaran social emosional adalah proses belajar keterampilan social dan emosional, dan itu sama pentingnya dengan belajar membaca atau matematika (berhitung). Proses pembelajaran ini paling efektif ketika dimulai sejak dini dan berlanjut hingga sekolah menengah.

Pembelajaran sosial-emosional (SEL) adalah proses mengembangkan kesadaran diri, pengendalian diri, dan keterampilan interpersonal yang penting untuk sekolah, pekerjaan, dan kesuksesan hidup.

Menurut Elias, dkk (1997:2) pembelajaran Sosial dan Emosional adalah proses dimana anak-anak dan orang dewasa mengembangkan keterampilan-keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk memperoleh kompetensi social dan emosional.

Lima kompetensi Sosial Emosional menurut CASEL

  1. Self awareness, yang berarti kesadaran diri.
  2. Self management, yang berarti manajemen diri.
  3. Social awareness, yang berarti kesadaran social.
  4. Relationship skills, yang berarti keterampilan hubungan.
  5. Responsible decision making, yang berarti pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Terdapat Strategi Pendekatan menurut CASEL yang dapat digunakan di lingkup sekolah

  1. Menanamkan SEL dalam praktik pembelajaran untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung SEL.
  2. Menanamkan instruksi SEL ke dalam kurikulum akademik.
  3. Membuat kebijakan dan struktur organisasi yang mendukung pengembangan social emosional siswa.
  4. Membelajarkan SEL secara langsung dalam satu mata pelajaran yang berdiri sendiri (CASEL, 2015).

Dengan SEL, anak akan belajar untuk mengelola emosi dan perilaku mereka sendiri, memiliki empati dan menunjukkan kepedulian terhadap orang lain, dapat memecahkan masalah secara efektif, membuat keputusan yang bertanggung jawab, dan menjaga hubungan yang sehat.

Anak akan belajar mengenali apa yang terjadi di dalam diri mereka dan menyadari emosi mereka, yang dapat membantu mereka untuk menghadapi emosi dengan kuat dan perilaku yang impulsif.  Hal ini dapat membantu mereka untuk berhenti, mengambil nafas, dan memikirkan situasi sebelum bertindak.

Dengan begitu anak dapat belajar mengidentifikasi emosi dan perspektif orang lain, yang akan membantu mereka untuk berempati dan menunjukkan belas kasih, tidak peduli siapa mereka atau apa latar belakang mereka. Tidak sulit tuk membayangkan betapa pentingnya hal ini di dalam lingkup sekolah dan dalam kehidupan. 

Dengan begitu anak belajar mengenai SEL yang berguna tuk bisa memecahkan masalah dengan cara damai dan berkomunikasi secara asertif; sikap mampu berkomunikasi dengan jujur dan tegas, namun tetap menghargai dan menjaga perasaan orang lain, mengenai tentang apa yang mereka butuhkan atau inginkan. Sikap seperti ini dapat membantu anak mudah untuk  bergaul dengan anak lain dan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan dari orang dewasa.

Ketika anak belajar untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai kehidupan mereka dan masa depan mereka, segalanya bisa menjadi mudah dan lebih baik.

Penelitian menunjukkan pembelajaran social-emosional membuat perbedaan yang cukup menonjol. Anak dengan keterampilan sosial-emosional yang kuat lebih mampu mengatasi tantangan sehari-hari dan mendapat manfaat secara akademis, profesional, dan sosial. Dari pemecahan masalah yang efektif hingga disiplin diri, dari kontrol impuls hingga manajemen emosi dan banyak lagi, SEL memberikan landasan untuk efek jangka panjang yang positif pada anak-anak, orang dewasa, dan masyarakat.

Pembelajaran social-emosional dapat menjadi solusi pembelajaran yang baik untuk anak. Terdapat bukti nyata, di Amerika Serikat, anak dengan kompetensi social-emosional yang kuat dua kali lebih mungkin untuk mendapatkan gelar sarjana, dan hampir 50% lebih mungkin dapat lulus dari sekolah menengah dan memiliki pekerjaan penuh waktu pada usia 25 tahun. Sama pentingnya, anak yang kompeten secara social dan emosional memiliki lebih banyak teman. Ini membuktikan bahwa mereka cenderung merasa terhubung dengan sekolah dan berprestasi dengan baik dan kecil kemungkinannya untuk ditinggalkan atau diganggu.

Jika Program SEL yang dilaksanakan dengan baik secara positif, hasilnya akan mempengaruhi keberhasilan anak di sekolah. Studi menunjukkan bahwa keterampilan sosial-emosional --- seperti pemecahan masalah, pengaturan diri, kontrol impuls, dan empati --- membantu meningkatkan akademik, mengurangi perilaku sosial negatif seperti intimidasi, dan menciptakan iklim kelas yang positif.

Keterampilan sosial-emosional juga membantu anak-anak berhasil mengelola kehidupan sehari-hari. Mereka membantu anak fokus, membuat keputusan yang baik, dan menjadi anggota yang mendukung komunitas mereka jauh di luar sekolah.

Manfaat SEL yang  diungkapkan oleh para peneliti dalam CASEL. Ternyata SEL memiliki manfaat pada efek jangka panjang yang berasal dari implementasi SEL serta efektivitas SEL dalam konteks budaya yang beragam.

Efek jangka panjang :

  • Mengukur korelasi positif antara aset emosional sosial yang kuat (diukur pada akhir intervensi) dan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi hingga 18 tahun kemudian. (Taylor dkk., 2017)

Efektivitas dalam konteks budaya yang beragam :

  • Pendekatan SEL secara konsisten efektif dengan semua kelompok demografis baik di dalam maupun di luar Amerika Serikat. Ini mendukung gagasan bahwa aset sosial dan emosional yang dipromosikan dalam SEL dapat mendukung perkembangan positif siswa dari latar belakang keluarga dan konteks geografis yang beragam. (Taylor dkk., 2017)
  • Intervensi SEL menunjukkan ukuran efek terbesar ketika intervensi dirancang dengan konteks atau budaya tertentu dalam pikiran. Ini mendukung gagasan bahwa SEL bukanlah intervensi 'satu ukuran untuk semua'. (Wiglesworth et al., 2016)

Sederhananya, dengan berpartisipasi dalam pembelajaran sosial-emosional anak mempelajari keterampilan untuk berhasil di setiap aspek sekolah dan sisa hidup mereka.

"Intinya adalah bahwa SEL meningkatkan hasil akademik, tingkat kelulusan, nilai ujian, dan kualitas hidup secara keseluruhan." Alonda Williams; Senior Vice President and Chief Marketing Officier, YMCA Greater Seattle.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun