Mohon tunggu...
Aidatul fitroh munthe
Aidatul fitroh munthe Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa pendidikan islam anak usia dini

Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sahabat Setia Menuju Puncak Kesuksesan

14 Juni 2024   19:07 Diperbarui: 14 Juni 2024   19:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di bawah sinar mentari pagi yang hangat, dua anak kecil bernama Bima dan Raka bermain dengan riang di pekarangan rumah. Tawa mereka yang lepas mewarnai hari yang cerah. Sejak kecil, Bima dan Raka sudah bersahabat karib. Mereka bagaikan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan.

"Ayo, Raka! Kita panjat pohon itu!" seru Bima dengan penuh semangat.

"Oke, Bim! Tapi hati-hati ya!" balas Raka sambil bersiap mengikuti Bima.

Mereka memanjat pohon dengan cekatan, bagaikan tupai yang lincah. Dari atas pohon, mereka memandangi dunia yang terbentang luas di depan mereka.

"Bim, kalau sudah besar nanti, kamu mau jadi apa?" tanya Raka dengan rasa penasaran.

Bima terdiam sejenak, merenungkan pertanyaannya. "Aku ingin menjadi dokter, Raka. Aku ingin membantu orang-orang yang sakit dan menyembuhkan mereka."

Raka mengangguk dengan antusias. "Wah, itu cita-cita yang mulia, Bim! Kalau aku, aku ingin menjadi seorang penulis. Aku ingin menulis cerita-cerita yang menarik dan menginspirasi banyak orang."

Sejak saat itu, mimpi Bima dan Raka untuk meraih cita-cita mereka semakin kuat. Mereka saling menyemangati dan mendukung satu sama lain. Bertahun-tahun kemudian, kerja keras dan dedikasi mereka membuahkan hasil. Bima berhasil menjadi dokter yang handal dan Raka menjadi penulis terkenal.

Suatu hari, Bima dan Raka bertemu kembali di sebuah acara penghargaan. Kebahagiaan terpancar di wajah mereka saat melihat pencapaian masing-masing.

"Aku bangga padamu, Raka. Kamu telah berhasil mewujudkan mimpimu," kata Bima sambil tersenyum.

"Aku juga bangga padamu, Bim. Kamu telah menjadi dokter yang luar biasa," balas Raka dengan penuh kekaguman.

Mereka berpelukan erat, mengenang kembali masa kecil mereka yang penuh canda tawa. Persahabatan mereka yang telah terjalin sejak kecil telah mengantarkan mereka menuju puncak kesuksesan.

"Terima kasih atas persahabatanmu, Raka. Kamu adalah sahabat terbaikku," kata Bima dengan tulus.

"Sama-sama, Bim. Aku juga sangat beruntung memiliki sahabat sepertimu," balas Raka dengan penuh haru.

Bima dan Raka membuktikan bahwa persahabatan sejati mampu bertahan dalam ujian waktu dan mengantarkan mereka meraih kesuksesan bersama. Kisah mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk selalu mengejar mimpi dan tidak pernah menyerah dalam persahabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun