Metode pembelajaran membaca adalah bagian penting dalam pendidikan dasar untuk membantu siswa menguasai keterampilan literasi. Salah satu metode yang banyak digunakan sejak dahulu adalah metode membaca dengan mengeja. Metode ini menitikberatkan pada pengenalan huruf, suku kata, dan penyusunan kata untuk membentuk kemampuan membaca yang terstruktur.
Metode ini dianggap efektif karena sederhana dan mudah dipahami, terutama bagi anak-anak yang baru mengenal huruf. Namun, efektivitasnya tergantung pada bagaimana metode ini diimplementasikan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Pengertian Metode Mengeja
Metode mengeja adalah cara pembelajaran membaca yang dilakukan dengan mengajarkan siswa mengenali huruf-huruf secara individual, lalu menggabungkannya menjadi suku kata, dan akhirnya membentuk kata-kata. Prosesnya dimulai dengan mengenalkan huruf, diikuti dengan pengucapan suku kata seperti "ba", "bi", "bu", "be", "bo", dan kemudian melanjutkan ke kata-kata utuh seperti "baju" atau "bola".
Tahapan Metode Mengeja
1. Pengenalan Huruf
Guru mengajarkan nama dan bunyi huruf secara satu per satu.
Siswa dilatih mengingat bentuk dan bunyi huruf melalui lagu, permainan, atau visualisasi.
2. Pengejaan Suku Kata
Siswa mulai belajar menggabungkan huruf menjadi suku kata.
Contohnya, huruf "b" digabung dengan "a" menjadi "ba".