Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila Ke-4 Pancasila.
Untuk mewujudkan Tujuan Nasional sebagaimana termaktub di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, peran serta tiap warga negara perlu digalang dengan cara yang tepat dalam wadah yang kuat.
Hal ini dapat dilakukan melalui pembangunan dan penguatan lembaga-lembaga sosial, seperti organisasi kemasyarakatan, partai politik, dan lembaga pendidikan. Dengan adanya wadah yang kuat ini, warga negara dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan negara dan mencapai Tujuan Nasional secara bersama-sama.
“Itulah konsep nasionalisme yang didirikan Indonesia. Bukan orang Jawa, Sunda, bukan orang Sumatera, bukan orang Kalimantan, Sulawesi, Bali atau lainnya, tapi orang Indonesia, yang bersama-sama menjadi fondasi satu kesatuan Nasional.” (Dr. Ir. Soekarno - Presiden RI Pertama).
Sejarah berdirinya Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA), Para perintis saat itu sudah menghimpun korsa dalam satu Ikatan Keluarga Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas yang disebut IKA SKMA, menurut Pasal 1 Anggaran Dasar Organisasi, yakni satu tujuan yaitu satu kesatuan nasional.
SKMA adalah Program Vokasi yaitu program pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terampil yang dapat menetapkan keahlian dan ketrampilan di bidangnya, siap kerja dan mampu bersaing secara global.
“Tidak ada satu negara yang benar-benar hidup jika tidak ada seperti kuali yang mendidih dan terbakar, dan jika tidak ada benturan keyakinan di dalamnya.” (Dr. Ir. Soekarno - Presiden RI Pertama).
SKMA adalah kuali yang mendidih dan terbakar hingga saat ini, pada proses yang panjang sudah melahirkan insan-insan cendekia yang mengisi sendi-sendi kehidupan bidang kehutanan, sosial politik, ekonomi, budaya, pendidikan serta lainnya.
Kita tidak pernah lupa dengan sejarah,"Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah" (Dr. Ir. Soekarno - Presiden RI Pertama).
Jika merunut kembali pada masa post kolonialisme, pra kemerdekaan, pasca kemerdekaan, masa orde lama, masa orde baru, Hingga masa orde reformasi saat ini.
Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) memiliki nomenklatur yang berubah sesuai jamannya, seperti Middelbare Landbouwschool (MLS) berlaku pada masa post kolonialisme, Middelbare Boschbouwschool (MBS) berlaku pada masa Pra Kemerdekaan, Ringyoo Kooshu Sho berlaku pada masa pendudukan Dai Nippon (Jepang & Sekutunya) , Sekolah Kehutanan Menengah Tinggi (SKMT) berlaku pada masa pasca kemerdekaan RI, Kursus Kehutanan Menengah Atas (KKMA), Sekolah Ukur Kehutanan Menengah Atas (SUKMA), Pendidikan Sentral Pengukuran dan Penggambaran Peta Jurusan Kehutanan Menengah Atas, dan Pendidikan Diploma Kehutanan, Wirawana, serta hingga saat ini nomenklatur menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri (SMK Kehutanan Negeri) tersebar di seluruh kepulauan NKRI, namun beberapa wilayah sudah merepresentasikan seperti Kadipaten, Pekanbaru, Samarinda, Makassar, Manokwari dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejarah sudah tidak meragukan lagi, lembaga ini sudah banyak melahirkan para tenaga praktisi kehutanan Indonesia yang tersebar mengisi semua kepulauan dari Sabang sampai Merauke.
Para alumni meyakini dan telah membuktikan dalam sejarahnya bahwa dengan persatuan dan kesatuan di antara alumni didukung oleh kemampuan teknis dan profesionalisme yang tinggi dan bermoral, beretika dan berintegritas sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan bidang kehutanan dalam kerangka Pembangunan Nasional untuk mewujudkan Tujuan Nasional.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka Alumni SKMA dan SMK Kehutanan Negeri bersepakat menyatakan diri untuk berhimpun dalam suatu wadah yang diberi nama "IKATAN ALUMNI SEKOLAH KEHUTANAN MENENGAH ATAS", disingkat IKA SKMA, sebagai kelanjutan dan penyempurnaan dari CORPS TAMATAN SEKOLAH KEHUTANAN MENENGAH ATAS, disingkat CT SKMA, yang dibentuk di Kota Salatiga tanggal 29 Oktober 1955, pada perhelatan tahun ini, para civitas alumni berembuk untuk menyelenggarakan Musyawarah Nasional XII di Kota Samarinda, Kalimantan Timur dengan rangkaian kegiatan terlampir:
"Terus Berkarya untuk Rimba Raya"
Baca Juga: wali-kota samarinda andi harun sebut reuni akbar skma terdahsyat
Sambutan dari para Stakeholder:
Sekilas kumpulan profiling yang terdokumentasi di youtube:
Sekilas avenue akan diselenggarakannya Munas XII IKA SKMA Samarinda,
Note:
Tata Cara membuat twibbone Munas XII IKA SKMA di Kota Samarinda:
- Klik Tautan URL: mau bikin twibbone Munas XII
- Klik tautan youtube, cara bikin twibbone
- Hasilnya adalah:
Pada perhelatan Musyawarah Nasional XII Ikatan Alumni SKMA yang diselenggarakan pada tanggal 27-29 Oktober 2023 ini, bertepatan dengan hari sumpah pemuda 28 oktober, maka hasil dari proses Munas ini, menetapkan atas terpilihnya Ketua Umum IKA SKMA Periode 2023-2028 adalah Saudara Dr. H. Irwan, SIP, MP. Beliau adalah Alumni SKMA Samarinda 1997 (angkatan 15 berdasarkan nomenklatur berdirinya SKMA).
Wildan Toyib - Alumni SKMA Kadipaten XX - Pengurus Pusat IKA SKMA Bidang Informasi, Publikasi dan Humas 2018-2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H