Pemerintah gencar melakukan pemberantasan terhadap mafia tambang melalui upaya penegakan hukum untuk mendukung pertumbuhan ekonomi negara melalui pengelolaan sumber daya alam. Hal ini diungkapkan dalam siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (24/3/2023) yang dipublikasikan di laman polkam.go.id.
Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi, Mayjen TNI Burlian Sjafei pada Rapat Koordinasi Membahas Isu-isu Strategis di Kodam XIII/Merdeka, Manado, Selasa (23/5/2023), mengatakan, “Negara telah banyak dirugikan dari sektor ini, dan sudah saatnya negara harus berani mengambil sikap untuk menjaga keutuhan NKRI,”
Menyikapi pernyataan tersebut, Mayjen TNI Burlian Sjafei menuntut industri-industri pertambangan untuk bertransformasi dalam kegiatan operasionalnya dengan menggunakan teknologi untuk mendukung efisiensi bisnis dan mengurangi kecurangan di lapangan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerugian negara baik dari segi pendapatan, kerusakan lingkungan hidup, maupun konflik berkepanjangan.
Maka dalam hal ini, inovasi teknologi menjadi semakin penting. Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak perusahaan mulai mengadopsi solusi-solusi canggih untuk mengatasi tantangan dalam proses distribusi hasil tambang.
Widya Robotics, perusahaan asal Yogyakarta yang bergerak dalam bidang kecerdasan buatan, automasi, dan robotik memberikan solusi melalui inovasi teknologi perhitungan volume muatan bernama Widya Load Scanner. Dengan mengadopsi teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging), alat ini dapat menghitung volume muatan hasil tambang secara cepat dan akurat. Widya Load Scanner hanya membutuhkan waktu kurang dari 50 detik dalam sekali pemindaian.
Alwy Herfian Satriatama, selaku CEO dari Widya Robotics, dalam wawancara eksklusif di kantor Widya Robotics, mengungkapkan “Widya Load Scanner merupakan alat penghitung volume dengan LiDAR pertama di Indonesia. Saat ini alat ini sudah tersertifikasi oleh SUCOFINDO (T Superintending Company of Indonesia) memiliki akurasi hingga 99,23% dalam penghitungan volume muatan. Jadi, tidak perlu diragukan lagi untuk kehandalan dari alat ini.”
Pengoperasiannya terbilang sangat mudah dan cukup dengan satu operator saja. Pertama, truk berisikan muatan berhenti sejenak dibawah Widya Load Scanner, Kemudian sensor LiDAR akan melakukan scanning pada permukaan bidang dari muatan atau muatan truk yang diukur. Proses scanning kedua dilakukan saat muatan truk sudah kosong. Setelah itu hasil dari perhitungan volume dapat langsung dilihat pada dashboard secara real-time.
Selain itu, Widya Robotics juga memiliki Widya Load Scanner dalam versi portabel untuk memenuhi kebutuhan lokasi tambang yang berpindah-pindah, sehingga dapat digunakan di berbagai lokasi proyek.
Data hasil pengukuran tersimpan dalam sistem, memudahkan pemantauan proyek dalam jangka waktu panjang atau pendek. Data juga dapat diunduh ke dalam format dokumen seperti Excel dan CSV untuk kemudahan pengolahan. Dengan demikian, kesalahan dan kecurangan dalam pengukuran volume dapat dihindari, sehingga akan berdampak pada keuntungan bisnis dan negara.
Widya Load Scanner memberikan solusi yang efektif dalam menghadapi tantangan di sektor pertambangan. Alat ini tidak hanya meningkatkan efisiensi bisnis,kam tetapi juga membantu mencegah kerugian negara dari kecurangan dan kerusakan lingkungan. Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan perusahaan teknologi seperti Widya Robotics menjadi kunci untuk mencapai tujuan bersama dalam mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H