Peningkatan Kemampuan Bahasa Asing: Merentangkan Batas dan Membangun Jembatan Komunikasi

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Airlangga merupakan salah satu implikasi dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu berupa pengabdian masyarakat. Kegiatan KKN-BBK 3 dilaksanakan oleh mahasiswa dalam lingkungan masyarakat dengan bantuan bimbingan dari para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan dilaksanakan secara interdisipliner dan intrakurikuler. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kota Banyuwangi. 

Kemampuan bahasa asing telah menjadi kunci utama dalam menghadapi dunia yang semakin terhubung dan kompleks. Dalam upaya memajukan diri secara pribadi dan memperkaya hubungan lintas budaya, peningkatan kemampuan bahasa asing bukanlah sekadar keahlian tambahan, melainkan sebuah investasi dalam pembukaan pintu peluang yang lebih luas.

Salah satu proker kerja KKN BBK 3 UNAIR Desa Bajulmati yang memiliki dampak signifikan adalah "Peningkatan Kemampuan Bahasa Asing". Kegiatan program kerja ini dilakukan di SDI Al-Imaroh. Kegiatan ini memberikan manfaat untuk meningkatkan kesadaran pentingnya penggunaan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari serta kemampuan anak dalam berbahasa Inggris. 

penyampaian materi daily speaking/dokpri

Kegiatan program kerja ini dilakukan dengan konsep penyuluhan kepada SDI Al-Imarah yang berupa daily speaking dasar pada siswa-siswi tingkat SD. Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan, pemutaran lagu Indonesia Raya, perkenalan, pemaparan materi daily speaking, hingga penutupan. Kegiatan ini dihadiri oleh siswa siswi kelas 5 dan 6 SDI Al-Imarah dengan memberikan respon positif melalui antusiasnya dalam menjawab pertanyaan yang telah diberikan.

Post Test daily speaking /dokpri

Peningkatan kemampuan bahasa asing bukan hanya soal pembelajaran, tetapi juga pemberdayaan. Dengan menguasai bahasa asing, kita tidak hanya mengaktifkan diri dalam lingkup global, melainkan juga membangun jembatan komunikasi yang mempersatukan perbedaan. Melangkah maju, mari kita terus merentangkan batas bahasa, membuka diri pada keberagaman, dan menjadikan kemampuan bahasa sebagai kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih luas dan penuh peluang.