Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan ini bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu system akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya. Selain dari pada itu manajer harus memiliki jaringan komunikasi, serta jiwa kepemimpinan agar dapat melaksanakan tugas nya sebagai pemimpin. Beberapa point yang dibahas dalam topik ini yaitu :
Pertama, Konsep Dasar Pengarahan Pengembangan Organisasi. Pengarahan dalam konteks organisasi merupakan upaya integrasi usaha anggota kelompok untuk mencapai tujuan individu dan kelompok. Menurut Siswanto, pengarahan adalah proses pembimbingan dan pemberian instruksi kepada bawahan agar bekerja sesuai rencana. Pengarahan mencakup kepemimpinan, perintah, petunjuk, dan motivasi, yang bertujuan untuk memastikan bahwa bawahan bekerja dengan efisien sesuai rencana yang telah ditetapkan. Dalam proses ini, komunikasi dan motivasi memainkan peran penting, membantu bawahan memahami dan melaksanakan tugas mereka dengan baik. Pengembangan organisasi, sebagaimana dijelaskan oleh Warren G. Bennis dan Miftah Thoha, adalah respons terhadap perubahan masyarakat yang dinamis, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan keberlanjutan organisasi. Upaya ini melibatkan penyesuaian struktur dan orientasi organisasi untuk lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan lingkungan eksternal.
Fungsi pengarahan dalam manajemen adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan sehat, serta memastikan bahwa anggota organisasi bekerja sesuai perintah dan tanggung jawab mereka. Pengarahan membantu dalam mempengaruhi dan mengarahkan orang lain, menumbuhkan kesetiaan, dan meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab. Efektivitas dalam organisasi mengacu pada pencapaian tujuan dengan membandingkan output aktual dengan target yang telah ditentukan. Menurut beberapa ahli, efektivitas adalah ukuran sejauh mana target yang ditetapkan telah dicapai, yang mencerminkan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan dalam pengarahan sangat penting, karena pemimpin harus mampu memotivasi dan mengarahkan anggota organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif melalui komunikasi yang jelas dan strategi kepemimpinan yang tepat sesuai situasi.
Kedua, Pengarahan Pengembangan Organisasi melaui Motivasi. Pengembangan organisasi melalui motivasi merupakan aspek penting dalam manajemen, melibatkan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Manajer yang efektif harus mampu melaksanakan semua fungsi ini, terutama pengarahan yang dapat merangsang tindakan melalui peningkatan daya upaya. Motivasi, berasal dari kata Latin "movere" yang berarti bergerak, adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk bertindak. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja meliputi atasan, rekan kerja, sarana fisik, kebijakan, imbalan, jenis pekerjaan, dan tantangan. Dalam organisasi, motif dan tindakan saling berkaitan, dengan tindakan dipengaruhi oleh motif yang ada baik dari dalam maupun luar diri seseorang. Motivasi tidak hanya didorong oleh ketakutan, tetapi juga oleh pemahaman mendalam terhadap manusia dan kondisi yang merangsang tindakan positif.
Kepemimpinan yang baik memainkan peran kritis dalam memotivasi anggota organisasi. Manajer yang efektif dalam memotivasi bawahannya dapat mempengaruhi, mengarahkan, dan berkomunikasi secara efektif, yang sangat penting untuk pencapaian tujuan organisasi. Motivasi kerja memiliki tiga komponen utama: pemberdayaan perilaku, pengarahan, dan pemeliharaan perilaku. Faktor-faktor seperti kemampuan manajerial, sikap mental, dan lingkungan kerja turut mempengaruhi motivasi kerja dan kinerja pegawai. Penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik, baik transformasional maupun transaksional, dapat meningkatkan motivasi kerja dan komitmen organisasional. Motivasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja, serta membantu organisasi mencapai tujuan dengan lebih efektif.
Ketiga, Pengarahan Pengembangan Organisasi melaui Komunikasi. Komunikasi adalah proses berbagi informasi antara individu atau kelompok. Ini adalah keterampilan manajemen penting yang mempengaruhi keberhasilan seorang wirausahawan. Daft (2006) mendefinisikan komunikasi sebagai proses pertukaran informasi antara dua orang atau lebih untuk memotivasi atau mempengaruhi perilaku. Menurut Robbins (2007), komunikasi adalah penyampaian dan pemahaman makna. Sofyandi dan Garniwa (2007) mengkategorikan komunikasi menjadi dua: orientasi pada sumber dan orientasi pada penerima. Komunikasi yang berorientasi pada sumber menekankan produksi pesan yang efektif, sementara orientasi pada penerima menekankan interpretasi pesan oleh penerima. Komunikasi efektif melibatkan pengirim yang menyandikan pesan dengan jelas dan penerima yang mampu memahami dan memberikan umpan balik yang tepat.
Komunikasi dalam organisasi memiliki fungsi kontrol, motivasi, dan informasi. Fungsi kontrol digunakan untuk mengendalikan perilaku anggota organisasi melalui hierarki wewenang. Fungsi motivasi menjelaskan cara kerja untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja pegawai. Fungsi informasi menyediakan data untuk pengambilan keputusan. Proses komunikasi melibatkan pengirim dan penerima, dengan pengirim menyandikan ide menjadi pesan dan penerima yang mendekode pesan tersebut. Shannon dan Weaver (1949) menjelaskan bahwa proses komunikasi melibatkan sumber informasi, transmisi, gangguan, dan penerima. Agar efektif, komunikasi harus mengatasi kendala seperti gangguan pesan, perbedaan persepsi, dan bahasa bermakna ganda. Komunikasi yang baik sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam pekerjaan dan memastikan tujuan organisasi tercapai.
Keempat, Pengarahan Pengembangan Organisasi melaui Komunikasi. Menurut George Terry, kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bekerja sukarela untuk mencapai tujuan kelompok. Cyriel O'Donnell menyebutnya sebagai upaya mengajak orang lain dalam mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan adalah inti dari pengembangan organisasi karena tanpa itu, mencapai tujuan organisasi menjadi sulit. Gaya kepemimpinan mencerminkan bagaimana seorang pemimpin menjalankan fungsinya dan bagaimana dia dilihat oleh orang-orang yang dipimpinnya. James et al. mendefinisikan gaya kepemimpinan sebagai pola perilaku yang disukai pemimpin dalam mengarahkan dan mempengaruhi pekerja. Berdasarkan pengertian tersebut, kepemimpinan melibatkan mempengaruhi orang lain, memperoleh konsensus, mencapai tujuan manajerial, dan memperoleh manfaat bersama. Elemen penting dalam kepemimpinan adalah adanya penggerak, peserta yang digerakkan, komunikasi, tujuan organisasi, dan manfaat bersama.
Kepemimpinan dapat dilihat sebagai proses dan seni. Sebagai proses, menurut J. Robert Clinton, kepemimpinan adalah cara kompleks mempengaruhi orang lain untuk menunaikan misi dan mengarahkan organisasi agar lebih kohesif. Seorang pemimpin berbeda dengan majikan dan manajer, dimana pemimpin menginspirasi orang mencapai tujuan yang tinggi, sementara manajer melakukan hal-hal dengan benar. Sebagai seni, kepemimpinan melibatkan membuat peta keinginan masa depan organisasi dan menerjemahkannya menjadi kerangka nyata serta menggunakan sumber daya untuk melaksanakannya. Tugas pemimpin mencakup pemanduan, penuntunan, pemberian motivasi, dan menjalin komunikasi yang mantap, mengubah sikap tidak disiplin menjadi disiplin, serta mengkomunikasikan ide-ide untuk perubahan sikap individu. Sifat kepemimpinan bervariasi pada setiap orang dan fleksibilitas adalah kunci dalam menghadapi situasi yang berbeda.
Pada intinya, kemampuan seorang manajer dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan, dan berkomunikasi sangat menentukan efektivitas kepemimpinan dan kinerja organisasi. Selain faktor-faktor ini, prestasi seseorang juga dipengaruhi oleh aspek lain, seperti lingkungan kerja dan motivasi. Manajer yang mampu memahami motivasi sebagai sistem dapat memprediksi perilaku bawahannya, serta harus memiliki jaringan komunikasi yang kuat dan jiwa kepemimpinan untuk menjalankan tugasnya. Pengarahan dalam organisasi adalah proses membimbing dan memberikan instruksi kepada bawahan agar bekerja sesuai rencana, mencakup kepemimpinan, perintah, petunjuk, dan motivasi, serta bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan keberlanjutan organisasi melalui adaptasi terhadap perubahan lingkungan eksternal. Kepemimpinan efektif berperan dalam memotivasi anggota organisasi melalui komunikasi yang jelas dan strategi yang tepat, dan faktor-faktor seperti sikap manajerial dan lingkungan kerja juga mempengaruhi motivasi dan kinerja. Komunikasi yang baik, sebagai proses berbagi informasi, penting untuk kontrol, motivasi, dan penyediaan informasi bagi pengambilan keputusan. Kepemimpinan, sebagai kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama, merupakan inti dari pengembangan organisasi, yang mencakup penggerak, peserta, komunikasi, tujuan organisasi, dan manfaat bersama.
*) Tulisan ini merupakan resensi dari Materi Kuliah Kewirausahaan Pendidikan Part 10/Kelas LPDP/Semester II Program Studi Magister Manjemen Pendidikan Islam S-2 PPs. UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pengampu MK ... Prof Dr H. A. Rusdiana MM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H