Mohon tunggu...
Aida Arizkha
Aida Arizkha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Televisi dan Film Universitas Jember

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Produk Udang Sebagai Ekosistem Ekonomi Kreatif Daerah Sidoarjo

7 November 2024   23:59 Diperbarui: 8 November 2024   00:04 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sidoarjo daerah yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Sidoarjo berbatasan langsung dengan Kota Surabaya dan kabupaten Gresik di utara, Selat Madura di timur, kabupaten Pasuruan di Selatan, dan kabupaten Mojokerto di barat. Selain dikenal dengan adanya tragedi lumpur lapindo yang terjadi di tahun 2006, secara geografi Sidoarjo dikenal sebagai kota delta karena terletak di antara dua sungai besar, yaitu Sungai Mas dan Sungai Porong, yang merupakan pecahan dari Sungai Brantas. 

Bandeng dan udang adalah hasil tambak terbesar di Sidoarjo yang membuat kota Sidoarjo dijuluki sebagai kota udang. Dikenalnya sebagai produksi udang terbesar, Sidoarjo memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif dalam sektor perikanan terutama budidaya udang. Para produsen tidak hanya menjual udang mentah saja tetapi juga mengelola udang menjadi olahan makanan lain untuk meningkatkan hasil jual produk. Produk olahan dari udang antara lain adalah kerupuk udang, petis udang, nugget udang, bakso udang, otak-otak udang. 

Kerupuk Udang 

Kerupuk udang mentah cenderung berwarna oranye dan memiliki aroma udang yang khas terutama saat digoreng. Memiliki rasa gurih dan sedikit manis yang berasal dari daging udang yang digunakan. Kerupuk udang hampir sama dengan kerupuk lain yang digunakan sebagai pelengkap makanan, di Sidoarjo kerupuk udang sering sebagai pelengkap nasi rawon dan soto. 

Petis Udang

Meskipun memiliki produk yang sama tetapi setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Petis udang khas Sidoarjo memiliki perbedaan dengan petis lainnya yaitu dari namanya sendiri bisa kita tahu bahwa petis khas Sidoarjo ini berbahan dasar dari udang, proses fermentasi petis udang cenderung lebih singkat hal ini yang membuat petis udang cenderung lebih lembut dan tidak terlalu asam. Petis udang berwarna hitam karena disebabkan penambahan gula aren. Petis udang sering digunakan dalam berbagai makanan, seperti tahu tek, tahu campur, tahu lontong, lontong balap,lontong kupang, rujak cingur, sambal petis sebagai cocolan gorengan. 

Nugget Udang

Nugget yang kebanyakan orang tahu berbahan dasar dari daging ayam tetapi para produsen mencoba menginovasikan makanan frozen food ini dengan menambahkan daging udang di dalam produk olahan. Sehingga perpaduan rasa daging ayam lebih berserat dan padan dengan lembutnya daging udang membuat rasa nugget udang ini banyak diminati banyak orang.

Bakso Udang

Berbeda dengan nugget yang menggunakan campuran dua daging, bakso udang berbahan baku utama daging udang, Tekstur bakso udang lebih lembut dan sedikit kenyal dibanding bakso lain yang memiliki tekstur padat. Bakso udang relatif lebih mahal karena berukuran lebih besar dan menggunakan tambahan tepung sagu yang membuat peningkatan biaya produksi. 

Otak-Otak Udang

Otak-otak udang berbahan dasar daging udang, dengan rasa yang manis dan gurih serta tekstur yang lebih lembut dan sedikit kenyal. Perbedaan dengan otak-otak ikan tentunya dari bahan utama yang digunakan. Proses pengolahan antara otak-otak udang dengan otak-otak ikan berbeda. Otak-otak udang memiliki proses pengolahan dengan waktu relatif sama, sedangkan otak-otak ikan waktu proses pengolahan tergantung dari jenis ikan yang digunakan.

Beberapa contoh produk khas Sidoarjo diatas dapat meningkatkan potensi besar dalam pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Sidoarjo, selain peningkatan produk-produk olahan udang beberapa hal bisa digunakan untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif. Udang Sidoarjo yang terkenal segar dan berkualitas bisa dikelola menjadi bahan baku utama inovasi kuliner terutama olahan makanan selain makanan yang diatas, makanan modern yang sekarang banyak digemari para remaja contohnya dim sum udang atau bahkan membuat hamburger yang diminati banyak orang terutama remaja tetapi menggunakan daging udang bukan daging sapi. 

Daging udang lebih cocok untuk diet karena tinggi protein tetapi rendah lemak dan kaya omega tiga. Memperkuat branding Sidoarjo sebagai kota udang bisa dengan cara setiap produk yang dijual di Sidoarjo terutama produk khas Sidoarjo menggunakan desain kemasan bergambar udang. Pengembangan wisata edukasi juga bisa dilakukan seperti kunjungan tambak udang dan mengetahui proses pengolahan. Pembentukan pusat pelatihan kuliner dan produksi berbasis udang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menciptakan lapangan kerja baru. Media sosial dan konten kreatif sangat diperlukan untuk mengembangkan ekonomi kreatif ini, mulai dari influencer kuliner, food blogger, dan content creator dapat mempromosikan kuliner berbasis udang melalui platform media sosial, hal ini akan meningkatkan minat masyarakat terhadap produk-produk berbasis udang. 

Setiap usaha tentu memiliki tantangan dan peluang untuk meningkatkan daya saing produk berbasis udang, perlu dilakukan peningkatan kualitas produk melalui penerapan teknologi modern dan standar sanitasi yang baik. Pemasaran sangat penting untuk membangun jaringan pemasaran yang luas, baik secara offline maupun online, pemanfaatan e-commerce dan media sosial dapat memperluas jangkauan pasar. Kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan akademis sangat penting untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif berbasis udang.

Produk-produk olahan udang bisa dikembangkan dengan cara meningkatkan kualitas produk udang melalui penerapan teknologi budidaya yang baik dan standar sanitasi yang ketat, memanfaatkan udang sebagai bahan baku utama untuk menciptakan produk yang unik dan menarik, melakukan promosi yang kreatif dan inovatif melalui berbagai saluran media, memberikan pelatihan dan pendidikan kepada seluruh pelaku usaha dan masyarakat agar memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam industri kreatif.

Pelaku usaha olahan udang di Sidoarjo berasal dari UMKM yang lebih fokus pada jenis olahan tradisional seperti petis udang dan kerupuk udang hingga olahan modern seperti nugget udang dan bakso udang. Pemasaran pelaku UMKM lebih ke pasar tradisional, supermarket, restoran dan wilayah lain seperti Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Industri besar bergerak di bidang pengolahan udang yang memiliki kapasitas lebih besar dan memasarkannya ke pasar yang lebih luas. Pemasaran industri selain di dalam negeri tentunya juga mengekspor keluar negeri seperti negara-negara di Asia yaitu Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Eropa, dan Amerika Serikat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun