Mohon tunggu...
Aida Adha Siregar
Aida Adha Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Menulis adalah salah satu fokus pengembangan diri yang saya perdalam. Bertemu dengan teman-teman merupakan pengalaman terbaik yang saya dapatkan melalui Kompasiana ini. Laman artikel saya menceritakan berbagai topik menarik yang saya kemas semenyenangkan mungkin. Selamat datang teman-teman, salam kenal!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Buah Semangka Ramai di Media Sosial sebagai Bentuk Dukungan Palestine

3 November 2023   07:59 Diperbarui: 3 November 2023   11:17 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: pixabay.com/semangka

Ramai di media terhitung 1 November kemarin, emoji buah semangka memenuhi seluruh postingan yang terhubung dengan kondisi Palestina terkini. Trend ini terjadi karena terdapat larangan untuk menyebarkan atau menggunakan bendera Palestina sebagai bentuk dukungan warga dunia atas genosida yang dilakukan Israel.

Di dalam politik, memang ada beberapa hal direncanakan sebagai bentuk penggiringan opini publik. Larangan bendera Palestina tersebar sebagai bentuk politisasi Israel agar tetap bebas melakukan tindakannya kepada warga Palestina. Tentu ini membuat seniman memutar otak. Simbol semangka ini hadir sebagai bentuk protes setelah 1967, sebenarnya. Setelah perang 6-hari meletus, Israel mengambil alih Gaza. Tepi Barat, dan melarang penggunaan bendera Palestina. 

Dan pada tahun 1980, Israel menutup pameran seni 79 Gallery di Ramallah dan menangkap 3 seniman Palestina, Nabil Anani, Silman Mansur, dan Isam Badir, karena menggunakan warna-warna bendera Palestina, yakni merah, hitam, dan hijau. Setelahnya, para seniman menyiasati penggunaan gambar semangka ini sebagai bentuk solidaritas Palestina. 

Dan juga buah semangka adalah komoditas buah-buahan yang tumbuh subur di kawasan Palestina, sebenarnya. Kemudian pula, pada 2007, seniman Khalid Hurani membuat karya berjudul The Story Of Watermelon. Berbagai karyanya mengenai semangka berhasil dipamerkan di Perancis, Yordania, dan Skotlandia.

Dan kini, penggunaan emoticon buah semangka semakin ramai di media sosial, khususnya masyarakat Indonesia, mengingat kekejaman tentara Israel yang banyak sekali memakan korban. Karena pada hal ini kita bukan berbicara agama, melainkan kemanusiaan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun