Ramai di media terhitung 1 November kemarin, emoji buah semangka memenuhi seluruh postingan yang terhubung dengan kondisi Palestina terkini. Trend ini terjadi karena terdapat larangan untuk menyebarkan atau menggunakan bendera Palestina sebagai bentuk dukungan warga dunia atas genosida yang dilakukan Israel.
Di dalam politik, memang ada beberapa hal direncanakan sebagai bentuk penggiringan opini publik. Larangan bendera Palestina tersebar sebagai bentuk politisasi Israel agar tetap bebas melakukan tindakannya kepada warga Palestina. Tentu ini membuat seniman memutar otak. Simbol semangka ini hadir sebagai bentuk protes setelah 1967, sebenarnya. Setelah perang 6-hari meletus, Israel mengambil alih Gaza. Tepi Barat, dan melarang penggunaan bendera Palestina.Â
Dan pada tahun 1980, Israel menutup pameran seni 79 Gallery di Ramallah dan menangkap 3 seniman Palestina, Nabil Anani, Silman Mansur, dan Isam Badir, karena menggunakan warna-warna bendera Palestina, yakni merah, hitam, dan hijau. Setelahnya, para seniman menyiasati penggunaan gambar semangka ini sebagai bentuk solidaritas Palestina.Â
Dan juga buah semangka adalah komoditas buah-buahan yang tumbuh subur di kawasan Palestina, sebenarnya. Kemudian pula, pada 2007, seniman Khalid Hurani membuat karya berjudul The Story Of Watermelon. Berbagai karyanya mengenai semangka berhasil dipamerkan di Perancis, Yordania, dan Skotlandia.
Dan kini, penggunaan emoticon buah semangka semakin ramai di media sosial, khususnya masyarakat Indonesia, mengingat kekejaman tentara Israel yang banyak sekali memakan korban. Karena pada hal ini kita bukan berbicara agama, melainkan kemanusiaan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H