Mohon tunggu...
Aida Adha Siregar
Aida Adha Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Menulis adalah salah satu fokus pengembangan diri yang saya perdalam. Bertemu dengan teman-teman merupakan pengalaman terbaik yang saya dapatkan melalui Kompasiana ini. Laman artikel saya menceritakan berbagai topik menarik yang saya kemas semenyenangkan mungkin. Selamat datang teman-teman, salam kenal!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mahasiswa Harus Memberikan Suara!

28 Oktober 2022   21:08 Diperbarui: 28 Oktober 2022   21:23 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak tokoh-tokoh pendiri bangsa atau tokoh lain yang berpengaruh untuk bangsa Indonesia mengatakan, "Nasib bangsa ada di tangan generasi muda!" kalimat tersebut rasa-rasanya benar adanya. Anak muda memang pada dasar seharusnya adalah menjadi tombak perubahan suatu bangsa. 

Oleh karena itu saya di sini. Berkesempatan menyuarakan pendapat saya tentang betapa pentingnya anak muda terutama mahasiswa menyuarakan pendapatnya.

Di masa-masa sekarang, kondisi politik di Indonesia memang banyak memiliki peraturan yang merugikan masyarakat. Salah satunya, kenaikan BBM yang beberapa pekan lalu menjadi perbincangan panas masyarakat Indonesia. Semua pihak merasa dirugikan. Mulai dari mobilitas, pakan dan pangan, pendidikan, semua merasakan imbasnya.

Sudah banyak pihak yang menyuarakan hal ini. Beberapa langkah sudah dicoba untuk membuka mata pemerintah agar melihat betapa meruginya masyarakat kini. Mulai dari demo, aksi menyerbu gedung pemerintahan, bakar-bakar ban di jalan, membuat kerusuhan, dan lain hal sebagainya.

Di sini lah peran mahasiswa diperlukan. Mahasiswa sebagai salah satu tombak perubahan bangsa seharusnya menjadi pelopor utama terbukanya mata untuk hal-hal seperti ini. Mahasiswa diharapkan menjadi perwakilan suara rakyat. Mahasiswa dibebankan menjadi sang pembawa perubahan untuk bangsa. Karena pada dasarnya mahasiswa sudah seharusnya lebih melihat ke dalam sampai ke akar-akarnya topik permasalahan di Indonesia yang merugikan rakyat. Mahasiswa harus paham tentang arti sejahtera sebenarnya.

Sedikit pengalaman saya beberapa pekan lalu. Kebetulan saya baru menjadi mahasiswa. Agustus lalu saya baru menginjak dunia perkuliahan. Belum paham betul bagaimana seharusnya mahasiswa menyuarakan suaranya. Tapi pada saat itu, saat isu kenaikan BBM itu meledak, terjadilah aksi susun menyusun menyuarakan suara untuk kepentingan rakyat. 

Kakak-kakak tingkat atas berorasi. Membawa peralatan seperti bendera, papan, atau kertas berisikan suaranya. “Pak Bu Dewan Yang Terhormat, Rakyatmu Ini Udah Susah Loh.” Seperti itu kurang lebih.

Di depan kampus saya pada saat itu juga melakukan aksi bakar ban hingga menyebabkan kemacetan. Tapi tak apa lah, saya setuju dengan tindakan kakak-kakak itu. Biar saja, biar pemerintah melihat. Kemudian petugas keamanan mulai berjaga. Mungkin khawatir terjadi pemberontakan yang justru menyusahkan masyarakat setempat.

Ini. Ini yang saya maksud. Betapa pentingnya mahasiswa menyuarakan pendapat. Betapa mahasiswa sangat diharapkan besar oleh masyarakat sebagai tombak perubahan. Jadi pada intinya, saya sangat setuju jika mahasiswa turun ke jalan. 

Menyuarakan suaranya, memberikan argumennya. Untuk bangsa, untuk rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun