Mohon tunggu...
Ai Erfariyah SPd
Ai Erfariyah SPd Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA

SMP Negeri 1 Ciracap, Kabupaten Sukabumi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Pentingnya Membuat Kontrak Waktu Belajar Bersama Anak Selama Belajar dari Rumah

8 Maret 2021   11:15 Diperbarui: 10 Maret 2021   20:09 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mendampingi anak belajar di rumah (Sumber: shutterstock.com)

Kegiatan pembelajaran berjalan setiap hari seperti itu sampai tidak terasa saat ini sudah setahun lamanya. Seolah para anak dan orangtua sudah terbiasa.

Mendampingi anak belajar di rumah setiap hari sangatlah tidak mudah. Mulai dari membangun semangat untuk belajar, membangun konsistensi dalam belajar seperti di sekolah serta mencari alternatif lain agar anak tidak bosan.

Selama mendampingi anak belajar di rumah, saya sebagai seorang guru merasa kesulitan dalam hal membagi waktu. 

Ada saatnya saya harus membimbing dan mengawasi murid-murid belajar secara online, namun saya juga harus mendampingi anak sendiri di rumah

Sebelumnya anak saya sering melewatkan hari untuk belajar, ia lebih memilih bermain dengan anak tetangga. Pernah dalam satu minggu ia belajar hanya dua hari saja.

Akhirnya saya merasa cemas jika anak tidak mendapatkan pembelajaran dalam waktu yang sering, maka ia akan tertinggal oleh teman kelasnya dan akan kesulitan dalam menempuh ujian. Dan hal tersebut terjadi saat semester pertama berjalan.

Suatu waktu saya berpikir untuk membuat kesepakatan waktu belajar yang anak suka. Anak saya yang pertama usia 7 tahun 8 bulan sudah bisa diajak ngobrol mengenai kesepakatan, tentunya dengan metode yang disesuaikan. 

Adiknya yang pertama berusia 5 tahun sekolah di TK dan model pembelajarannya tidak jauh berbeda dengan kakaknya, dan permasalahan yang timbul pun hampir sama. Sedangkan adiknya yang kedua baru berusia 2 tahun dan saya belum memikirkan masalah ini untuknya.

Hal yang pertama saya lakukan adalah menghitung lama waktu bertahan anak untuk belajar pada saat situasi yang bagus. Untuk anak yang pertama mampu bertahan sampai 2 jam sedangkan anak yang kedua hanya kurang lebih 1,5 jam.

Di waktu berikutnya dalam kondisi yang sama dilakukan pola serupa. Pada awal percobaan bertahan selama satu minggu. Sempat mereka kembali sedikit susah untuk diberikan waktu belajar. Pada akhirnya saya mencoba mengajak mereka untuk membuat kesepakatan atau istilah buat saya adalah kontrak waktu.

Kami bersepakat jam belajar dalam sehari hanya 2 jam dilaksanakan setiap pagi hari Senin sampai Jumat. Untuk hari Sabtu dan Minggu diberikan untuk bermain dan belajar lainnya berkaitan dengan pembiasaan, misalnya membantu bersih-bersih rumah, menemani menanam dan panen sayur karena saya memiliki kebun hidroponik di sekitar halaman rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun