Mohon tunggu...
Ai Roswati
Ai Roswati Mohon Tunggu... Lainnya - MRG

Man jadda wajada

Selanjutnya

Tutup

Diary

Muhasabah Diri

16 April 2022   10:53 Diperbarui: 16 April 2022   10:54 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tangerang, 16 April 2022

Bismillahirrohmanirrohiim.

Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, was-sholaatu wassalaamu 'alaa asyrofil anbiyaa-i wal mursaliin, sayyidina muhammadin, 

wa'ala alihi wa'ashabihi aj'ma'iin, Amma ba'du.

USIA diumpamakan seperti sepotong kayu yang dibakar api. Jika kayu itu sepanjang satu meter, maka semakin lama kayu tersebut

 bukan semakin panjang, namun semakin pendek dan terus memendek, sampai akhirnya apipun mengakhiri pembakarannya.

 Usia juga bisa kita umpamakan air pada sebuah wadah, tiap saat segelas demi segelas air dalam wadah tersebut diambil, 

semakin hari maka isi air dalam wadah tersebut akan habis dan menjadi kosong tak berisi.

Secara kuantitas memang umur bertambah, namun secara kuantitas juga usia berkurang, secara kualitas kondisi fisik berkurang.

 Tiap orang tidak akan pernah tahu sampai usia berapa ia masih bisa bertahan hidup.

Alhamdulillah aku panjatkan pujian kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah, karena telah memberikan kesempatan

 lainnya untukku dengan bertambahnya usiaku. Ini menjadi tanda, aku harus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, 

kepada Allah dan orang-orang di sekitar.

Bertambahnya usia menyadarkanku kalau kematian semakin dekat, dan aku belum bisa menjadi hamba yang Taat pada Allah.

 Waktunya berhijrah menjadi lebih baik, menjalani dunia sesuai ajaran-Nya dan mempersiapkan diri untuk akhirat-Nya nanti.

Panjang umur adalah salah satu nikmat yang Allah karuniakan kepada sebagian hambaNya. Tidak semua mendapatkan nikmat 

yang satu ini. Karena itu, mengisi waktu dengan baik sesuai perintah Allah merupakan hal ideal yang harus dilakukan manusia

sebagai bentuk syukur. Syukur Alhamdulillah, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan berkah dan rahmatnya hingga saat 

ini diusiaku yang sudah mencapai senior. Begitu banyak orang yang berangan-angan panjang umur, ia malah tidak bisa menemui

hari esok. Seharusnya ketika engkau mengingat kematian, engkau akan benci terhadap sikap panjang angan-angan. 

Sesungguhnya hari yang bermanfaat bagi seorang mukmin di dunia adalah ia merasa bahwa hari besok sulit ia temui

Tidak ada seorangpun yang tahu berapa lama ia akan hidup, di mana ia akan mati, dalam keadaan apa ia akan mati, dan dengan 

cara apa ia akan mati. Sebagian manusia menyangka bahwa hidup ini hanya satu kali dan setelah itu mati ditelan bumi. Mereka

 meragukan dan tidak percaya bahwa mereka akan dibangkitkan kembali setelah mati.

Bertambahnya umur sebagai momentum untuk merefleksikan kualitas diri, apakah usia hidup ini memberi manfaatkah untuk

 kehidupan? Semakin baikkah ibadah kita, sikap sosial kita kepada sesama, adakah perubahan yang lebih baik yang mampu kita

 mampu promosikan untuk kehidupan? hal ini memberi motivasi diri untuk membuat hidup dan kehidupan menjadi lebih baik, 

tulah ajaran Allah, kepada ummat manusia, menjadi lebih baik, mengakhiri hidup dengan kebahagiaan... Khusnul khotimah.

Nggak ada yang bisa saya banggakan kepada diri saya sendiri dengan waktu yang sudah berlalu begitu panjang. hanya ada satu

 pertanyaan: Sebenarnya saya ngapain aja selama itu ?

renungan awal saya ingin "Khoirunnas anfa'uhum linnas"

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad)

sebagai motivasi dalam hidup saya kedepannya.

Saya harus mengkondisikan sisa hidupku, harus berbenah. Usia dari tahun ke tahun terus berkurang. Membawa jiwa dan raga.

Bertambahnya bilangan umur, berkurangnya angka, usia mengurangi jatah hidup di dunia. Tidak perlu menunggu waktu, 

namun beramallah demi persiapan bekal untuk akhirat.

"Jika engkau berada di sore hari, maka janganlah menunggu waktu pagi. Isilah waktu sehatmu sebelum datang matimu. Malam 

dan siang akan terus berlalu dengan cepat dan umurpun berkurang, ajal pun semakin dekat. manusia, sesungguhnya hanyalah

 kumpulan hari, Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.

Do'a aku panjatkan : Allahumma thawal'umurana washah ajsadana wanawir qulubana watsabit imanana wa ahsan u'malana 

wawasi'arzaqana wa ilalkhoiri qarabna wa'anisy syahri ab'idna waqdhi khawaijana fid daini wad dunnya wal akhirat innaka 'ala 

kuli syai'in qadir.


"Ya Allah panjangkanlah umur kami, sehatkanlah badan kami, terangilah hati kami, kuatkanlah hati kami, baikkanlah amal kami,

 luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami dengan kebaikan dan jauhkanlah kami dengan kejahatan. Kabulkanlah semua

 kebutuhan kami dalam agama di dunia ataupun di akhirat. Sesungguhnya hanya Engkaulah Yang Maha Kuasa atas segala-

galanya. Aamiin

Ya Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Bijaksana, aku belum bisa menjadi hamba-Mu yang taat. Ampunilah dosa-dosa dan

 kelalaianku selama hidup ini.

Ya Allah , perbaiki agamaku yang menjadi perkara yang penting padaku, perbaikilah duniaku yang menjadi kehidupanku, perbaikilah

 akhiratku yang menjadi tempat aku kembali, jadikanlah hidup ini sebagai tambahan segala kebaikan bagiku, jadikanlah kematian itu

 sebagai istirahat daripada segala kejahatan. ( HR. Muslim)

"Ya Allah, kami memohon kepada-Mu keselamatan dalam agama, dan kesejahteraan pada tubuh dan tambahan ilmu, dan 

keberkahan rezeki, serta taubat sebelum meninggal dan rahmat di waktu meninggal dan ampunan setelah meninggal.", Aamiin


Wallahu'alam Bishawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun